- Inter Milan akan menghadapi Atalanta di Gewiss Stadium pada Minggu, menutup kalender Serie A 2025 demi mempertahankan puncak klasemen.
- Inter memimpin Serie A dengan selisih satu poin dari AC Milan, menunjukkan performa produktif dalam beberapa pertandingan terakhir.
- Atalanta menunjukkan kebangkitan performa di bawah pelatih baru, tetapi secara statistik masih kesulitan mengalahkan Inter dalam rekor pertemuan liga.
Suara.com - Inter Milan akan menutup kalender Serie A 2025 dengan laga krusial saat bertandang ke markas Atalanta BC di Gewiss Stadium, Bergamo, Minggu waktu setempat.
Pertemuan dua tim berjuluk Nerazzurri ini menjadi ujian penting bagi ambisi Inter mempertahankan posisi di puncak klasemen.
Saat ini, Inter memimpin Serie A dengan keunggulan satu poin atas AC Milan dan dua poin dari Napoli.
Kemenangan di Bergamo akan semakin mengukuhkan posisi tim asuhan Cristian Chivu dalam persaingan gelar juara.
Inter mengamankan posisi puncak klasemen berkat kemenangan 2-1 atas Genoa pada laga liga terakhir.
Hasil itu memperpanjang tren positif mereka di Serie A, meski gagal meraih trofi Supercoppa Italiana usai tersingkir lewat adu penalti di semifinal.
Secara statistik, Inter tampil sebagai tim paling produktif di Serie A musim ini.
Mereka mencetak empat gol ke gawang Como serta masing-masing dua gol saat menghadapi Pisa dan Genoa dalam beberapa pekan terakhir.
Rekor pertemuan juga berpihak kuat pada Inter. Raksasa Milan itu memenangi enam pertemuan liga terakhir melawan Atalanta dan tak terkalahkan dalam 13 laga Serie A kontra La Dea.
Baca Juga: Diperebutkan Duo Milan, Nilai Pasar Jay Idzes Meroket
Di sisi lain, Atalanta perlahan menemukan ritme bersama pelatih baru Raffaele Palladino.
Kemenangan dramatis atas Genoa pada pekan lalu—lewat gol injury time Isak Hien—membawa Atalanta naik ke papan tengah klasemen, setelah sempat terpuruk di awal musim pasca-era Gian Piero Gasperini.
La Dea juga tampil impresif di kandang, dengan mencatat empat kemenangan beruntun di semua kompetisi.
Selain itu, keberhasilan menaklukkan Chelsea di ajang Eropa menjadi bukti kebangkitan mental dan performa tim asal Bergamo tersebut.
Namun, Atalanta masih dibayangi catatan buruk melawan Inter.
Mereka belum pernah menang atas Inter di Serie A sejak November 2018 dan gagal mencetak gol dalam separuh dari delapan laga kandang terakhir.