- Fernando Martín, pelatih Valencia CF, tenggelam saat liburan Natal di Taman Nasional Komodo, NTT.
- Kapal wisata yang ditumpangi keluarga itu dihantam gelombang besar dekat Pulau Padar, Jumat siang.
- Istri dan putri bungsu selamat; pencarian empat anggota keluarga yang hilang masih dilakukan tim penyelamat.
Suara.com - Fernando Martín, pelatih tim wanita Valencia CF yang berlibur bersama keluarganya untuk mengisi libur Natal menjadi korban tenggelam di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Melansir dari laporan El Mundo, Martin bersama ketiga anaknya yang masih 12, 10, dan 9 tahun, terjebak di dalam kapal saat insiden terjadi.
Sementara itu, istri Fernando, Andrea Ortuño, serta putri bungsu mereka yang berusia 7 tahun, berhasil diselamatkan dan kini dalam kondisi selamat.
Insiden tragis ini dikonfirmasi oleh Enrique Ortuño, ayah Andrea sekaligus pemilik restoran dan hotel terkenal di Valencia, El Coso.
Ia mengatakan, perjalanan ke Indonesia merupakan liburan besar pertama yang dilakukan keluarga tersebut secara lengkap.
“Malapetaka ini seolah sudah menunggu. Hanya ibu dan anak bungsu yang selamat,” ujar Enrique Ortuño
Menurut penuturan Andrea kepada keluarganya, kecelakaan terjadi pada Jumat sekitar pukul 13.00 waktu Spanyol, saat kapal wisata kayu tradisional yang mereka tumpangi berlayar di dekat Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo.
Sekitar satu jam perjalanan, kapal tersebut dihantam gelombang besar. Gelombang pertama menyebabkan kapal miring, sementara gelombang kedua membuat kapal terbelah dan tenggelam.
“Anak saya dan cucu bungsu saya terpental keluar dari kapal. Dugaan kuat, suami dan tiga anak lainnya terjebak di dalam kabin saat kapal tenggelam,” ungkap Ortuno.
Baca Juga: Evan Dimas Meriahkan Festival Sepak Bola Rakyat Coca Cola di Labuan Bajo
Hingga saat ini, tim penyelamat Indonesia masih melakukan pencarian terhadap empat anggota keluarga yang hilang.
Upaya pencarian difokuskan pada lokasi kapal tenggelam, meski pada tahap awal baru ditemukan pecahan kecil dari badan kapal.
“Peluang menemukan mereka dalam kondisi hidup sangat kecil, tetapi kami tetap berharap dan berdoa,” kata Ortuño.
Kementerian Luar Negeri Spanyol mengonfirmasi bahwa empat warga negara Spanyol dinyatakan hilang akibat insiden tersebut.
Pihak Konsulat Spanyol di Jakarta bersama Kedutaan Besar Spanyol telah mengirimkan perwakilan ke Labuan Bajo untuk memberikan pendampingan kepada korban selamat dan keluarga.
Menurut otoritas setempat, operasi pencarian dan pertolongan (SAR) kemungkinan akan berlangsung tiga hingga empat hari ke depan, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan keamanan tim penyelamat.