- Jordi Cruyff menjadi direktur teknik Ajax dengan fokus utama pengembangan pemain muda melalui jalur terintegrasi.
- Ia menolak pembelian mahal pemain muda, mengutamakan pembinaan internal dan pematangan talenta akademi klub.
- Cruyff akan mengintegrasikan data modern sebagai pendukung keputusan, didampingi pelatih ambisius dan mantan pemain Ajax.
Suara.com - Kedatangan Jordi Cruyff ke Ajax diperkirakan akan membawa dampak signifikan bagi arah kebijakan klub, khususnya dalam struktur organisasi dan pengembangan pemain muda.
Hal tersebut diungkapkan jurnalis De Telegraaf, Mike Verweij, yang menilai kehadiran Cruyff berpotensi membuka kembali pintu bagi sejumlah mantan pemain Ajax yang sempat menjauh dari klub.
Jordi Cruyff, yang segera memulai perannya sebagai direktur teknik Ajax, memiliki visi utama bahwa akademi dan pemain muda merupakan fondasi masa depan klub.
Ia ingin membangun jalur pengembangan yang jelas dan terintegrasi, meniru model FC Barcelona yang menghubungkan tim U-19 (Juvenil A), tim cadangan (Barça B), hingga tim utama.
Menurut Verweij, melalui sistem tersebut Jordi Cruyff ingin memastikan talenta terbaik Ajax bisa naik level dengan cepat dan tepat menuju tim utama.
Model ini sebelumnya telah ia terapkan dengan sukses di Maccabi Tel Aviv, klub yang pernah menjadi tempat Peter Bosz bekerja dan meraih hasil positif.
![PSSI Sudah Tahu? Jordi Cruyff Diam-diam Negosiasi dengan Ajax Amsterdam di Barcelona [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/25/99805-jordi-cruyff.jpg)
Salah satu prinsip utama Jordi Cruyff adalah menolak transfer mahal untuk pemain muda.
Ajax di bawah arahannya tidak akan menghabiskan dana besar untuk pemain berusia 18 hingga 21 tahun dengan nilai transfer 15 hingga 20 juta euro.
Fokus klub akan kembali pada pembinaan internal dan pematangan talenta dari akademi.
Baca Juga: Tarik Muharemovic: Tandem Jay Idzes yang Bersinar Lawan Bologna
Menariknya, kekhawatiran sebagian pihak bahwa Jordi Cruyff akan bersikap terlalu konservatif seperti sang ayah, Johan Cruyff, disebut tidak terbukti.
Dalam berbagai diskusi internal, Jordi justru menunjukkan keterbukaan terhadap penggunaan data modern dalam sepak bola.
Namun, data tersebut diposisikan sebagai alat pendukung, bukan penentu utama dalam pengambilan keputusan.
Cruyff disebut ingin menerapkan pendekatan unik di seluruh level tim muda Ajax.
Setiap tim akademi diharapkan memiliki pelatih muda yang ambisius dan paham analisis data, sekaligus didampingi oleh mantan pemain Ajax yang memahami filosofi klub.
Lebih luas lagi, Jordi Cruyff ingin membuka ruang yang lebih besar bagi mantan pemain dalam struktur organisasi Ajax, sejalan dengan semangat Johan Cruyff.