- John Herdman, pelatih baru Timnas Indonesia, diperkenalkan PSSI Januari 2026 dengan standar seleksi sangat ketat.
- Rekam jejak di Kanada menunjukkan Herdman cenderung mengutamakan pemain muda, mengancam posisi senior seperti Jordi Amat.
- Regenerasi ini juga mengancam pemain muda seperti Mauro Zijlstra jika performanya dianggap stagnan oleh pelatih baru.
Suara.com - Kedatangan John Herdman sebagai nakhoda anyar Timnas Indonesia diprediksi akan membawa gelombang perubahan besar dalam komposisi skuad Garuda.
Pelatih asal Inggris yang kabarnya akan diperkenalkan PSSI pada awal Januari 2026 ini dikenal memiliki standar seleksi pemain yang sangat ketat dan spesifik.
Berkaca dari rekam jejaknya saat menangani Timnas Kanada, Herdman diyakini akan menerapkan kebijakan regenerasi yang bisa mengancam posisi para pemain senior.
Statistik menunjukkan bahwa saat memimpin Kanada di Piala Dunia 2022, Herdman sangat jarang mengandalkan pemain yang berusia di atas 30 tahun.
Tercatat dari 23 nama yang dibawa ke Qatar kala itu, hanya empat pemain saja yang usianya telah melewati kepala tiga.
Kebijakan berbasis fisik dan usia muda ini membuka potensi besar tersingkirnya sejumlah pemain naturalisasi senior yang selama ini menjadi langganan Timnas Indonesia.
Nama pertama yang posisinya dinilai paling terancam adalah bek berpengalaman Jordi Amat yang kini telah menginjak usia 33 tahun.
Mantan pemain Swansea City ini mulai kalah bersaing dengan deretan bek yang lebih muda dan segar seperti Jay Idzes, Kevin Diks, Justin Hubner, dan Rizky Ridho.
Situasi Jordi Amat bisa semakin sulit jika Mees Hilgers pulih dari cedera dan kembali masuk dalam skema utama pertahanan timnas.
Baca Juga: 4 Pemain Naturalisasi Berpotensi Tergusur di Timnas Indonesia Era John Herdman
Pemain senior kedua yang berada dalam zona merah adalah gelandang Marc Klok yang saat ini berusia 32 tahun.
Penampilan Klok belakangan dinilai kurang meyakinkan, termasuk saat performanya menjadi sorotan dalam laga melawan Arab Saudi beberapa waktu lalu.
Nama ketiga adalah Stefano Lilipaly, winger senior berusia 35 tahun yang dianggap sudah kalah cepat dan eksplosif dibandingkan para pesaing mudanya.
Kehadiran pemain sayap muda bertenaga seperti Miliano Jonathans dan Ragnar Oratmangoen membuat opsi di sektor sayap semakin kompetitif bagi Lilipaly.
Namun, ancaman pencoretan ternyata tidak hanya menghantui para pemain senior, melainkan juga pemain muda yang performanya dianggap stagnan.
Mauro Zijlstra, penyerang berusia 21 tahun, masuk dalam kategori pemain yang posisinya rapuh di mata pelatih baru.