- Pep Guardiola menyatakan Neymar adalah pemain paling diinginkan untuk dilatih, bukan bintang sepak bola terkenal lainnya.
- Kunci kebangkitan performa Manchester City musim ini adalah pemulihan energi dan mentalitas baru tim.
- Guardiola mengakui Sir Alex Ferguson sebagai pelatih terbaik sepanjang masa dan menekankan adaptasi tim-pelatih.
Suara.com - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, baru-baru ini memberikan pengakuan mengejutkan dalam wawancara dengan media Inggris.
Dalam sesi tanya cepat, Guardiola menyebut Neymar sebagai pemain yang paling ingin ia latih, bukan bintang-bintang lain seperti Cristiano Ronaldo, Zidane, atau Maradona.
Guardiola, yang musim ini berhasil membawa Man City kembali ke performa puncak setelah musim sebelumnya penuh ketidakpastian, mengaku kunci kebangkitan timnya adalah energi dan mentalitas baru.
“Kami telah memulihkan energi yang hilang musim lalu. Kami mulai berlatih dan bertanding lebih baik. Itu kuncinya,” ujar pelatih asal Spanyol tersebut dilansir dari Cadena Ser.
Musim ini, City berada di posisi kedua Premier League, hanya di belakang Arsenal, dan kembali kompetitif di level domestik maupun Eropa.
Penampilan Erling Haaland, yang bersaing ketat dengan Kylian Mbappé untuk memperebutkan Sepatu Emas, menjadi faktor penting kebangkitan tim.
Selain membahas performa tim, Guardiola juga menunjukkan sisi jenakanya.
Dalam perayaan kemenangan 2-1 atas Nottingham Forest, ia sempat bercanda dengan operator kamera yang merekamnya, sambil menghampiri tribun penggemar tamu untuk mengapresiasi dukungan mereka.
Dalam wawancara tersebut, Guardiola juga menyebut Sir Alex Ferguson sebagai pelatih terbaik sepanjang masa, ingin minum bir bersama Jurgen Klopp, dan menekankan filosofi bahwa pemain harus menyesuaikan diri dengan pelatih, dan pelatih juga harus menyesuaikan diri dengan pemain.
Baca Juga: Ketika Ronaldo Sebut Nama Allah SWT untuk Target 1.000 Gol
Namun, momen paling mengejutkan adalah pengakuannya soal Neymar.
Guardiola menyebut sang superstar Brasil sebagai pemain yang paling ia impikan untuk dilatih, menegaskan selera taktisnya yang unik dan perhatian pada kreativitas di lapangan.
Kontributor: Azka Putra