Suara.com - Pesta demokrasi Pemilu 2014 dan masa kampanye bisa jadi juga pesta panen manggung buat para artis dangdut, salah satunya Ghyta Kharda.
Penyanyi dangdut Gytha Kharda de'Mocca "panen" kebanjiran tawaran naik panggung dan menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan hari biasa.
"Kalau musim kampanye begini beda, misal dari tarifnya. Kalau di sini (Jakarta), itu sekitar Rp3 juta - Rp4 juta per penampilan. Kalau ke luar kota sekitar Rp10 juta - Rp15 juta," katanya ketika ditemui di sela kampanye terbuka Partai Hanura di GOR Sunter, Jakarta Utara, Rabu (19/3/2014).
Penyanyi berusia 24 tahun itu mengaku sudah tiga kali naik panggung untuk partai pimpinan Wiranto tersebut di musim kampanye kali ini.
Gytha mengaku telah menerima sejumlah tawaran dari partai lain, seperti Partai Golkar (tampil di Bangka), Partai Gerindra (tampil di Jambi), dan Partai Nasdem (tampil di Jakarta).
Penyanyi dangdut yang mengusung "Gobek" (Goyang Bebek) itu menuturkan, biasanya ia berduet dengan rekannya yang berada di bawah naungan Bandar Dangdut Management.
"Kalau bukan kampanye, biasanya duo kami 'dijual' manajemen dengan tarif Rp35 juta untuk satu kali tampil," ujarnya.
Harga segitu diakuinya memang lebih besar. Namun, kata Gytha, tarifnya harus dibagi dua dengan rekan duetnya. Sementara di musim kampanye, dia bisa mendapatkan honor tanpa perlu dibagi dua dengan rekannya.
"Kalau tawaran sih lebih ramai Pemilu 2009, soalnya sekarang sudah banyak persaingan artis yang mau 'manggung' di luar kota. Apalagi, dulu kan kita (manajemen) masih pakai tarif dipukul rata jadi masih ramai tawaran. Dulu tarif Jakarta atau luar kota sama, sekarang enggak," tuturnya. (Antara)