Bisma Karisma hingga Fajar Nugra Kompak Nangis Nonton Film Kadet 1947

Suara.com - Pemain film Kadet 1947, Bisma Karisma, Hardi Fadhillah, dan Fajar Nugra berbagi pengalaman usai menonton screening film tersebut. Ketiganya mengaku kompak menangis.

Hardi bahkan sampai menangis dua kali. Hal itu tak disangka juga terjadi pada Bisma dan Fajar.

Para kru dan pemain film 'Kadet 1947' saat menggelar jumpa pers di Senayan, Jakarta Selatan, Senin (22/11/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Screening kedua harusnya saya udah tahu jalan ceritanya, harusnya udah nggak nangis, karena udah nggak surprise. Ternyata masih nangis dong, dan ternyata Bisma sama Fajar juga sama," kata Hardi Fadhillah di kantor Suara.com, Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Bisma Karisma juga mengaku terbawa perasaan saat menonton film tersebut. Memiliki ayah seorang TNI Angkatan Udara membuatnya merasakan kedekatan pada peran Sutarjo Sigit, tokoh Kadet yang diperankannya.

"Film ini sangat sangat personal buat saya jadi udah bukan nangis lagi kayaknya udah sesenggukan (kelar nonton)," ujar Bisma.

Aktor dan Komika Fajar Nugra berpose didepan kamera saat mengunjungi kantor redaksi Suara.com di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/11/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

Fajar Nugra juga merasa film ini memiliki arti mendalam. Meski bukan pertama kalinya berperan dalam layar lebar, komika asal Bogor ini mengaku amat senang dan terharu usai melihat hasil aktingnya.

"Saya berani bilang saat premiere Kadet 1947 adalah titik paling bahagia selama 26 tahun saya hidup," ujar Fahar.

Menjadi juara stand up komedi dan diajak tur dunia Pandji Pragiwaksono disebutnya tak sebanding dengan kebahagiaannya kali ini. Ia tak bisa menggambarkan kebahagiannya yang melimpah.

"Diajak Pandji Pragiwaksono tur stand up ke China, Guangzhou, Australia pun nggak bahagia, ketika nonton Kadet 1947 saya menangis tiap tetesannya ada tulisan im happy kali, gue seneng banget," kata Fajar Nugra disusul tawa yang lainnya.

Kadet 1947 merupakan judul film drama heroik yang disutradarai Rahabi Mandra dan Aldo Swastia, produksi Temata Studios dan Celerina Judisari Production, serta didukung oleh Legacy Pictures dan Screenplay Films.