"Apa pantes laki-laki menampar dan mendorong perempuan? bukan hanya nampar dan dorong, tapi juga teriak-teriak di HT dan Mic dengan kata-kata kasar yang didengar sama ratusan kru dan ekstras hari itu," ujarnya emosi dengan menebalkan semua huruf.
Tidak hanya Juandini, Ernest Prakasa juga bersuara terkait kasus ini melalui twitternya. Dia tak segan membongkar identitas sang sutradara jika korban mengizinkan.