"Saya menyadari hidup saya ini bukan milik saya tapi milik Tuhan. Kapanpun Tuhan bisa minta saya untuk kembali. Dan saya takut kembali dengan kondisi mengambil keputusan yang jelas jelas bukan dari Tuhan," sambungnya.
Menurut Shandy Aulia, pernikahan bukan hanya sekadar untuk mencari kebahagian, tapi lebih dari itu. Segalanya, harus dipandang dengan kehadiran Tuhan.
"Saya rasa pernikahan bukan seputar ego diri dan rasa berhak bahagia. Kalau mencari fokusnya keinginan diri tidak akan ada habisnya, pemikiran yang sangat sempit sekali, pada akhirnya harus melawan kesombongan diri dan benar-benar harus memandang hadirat Tuhan," ungkap Shandy.
Shandy pun mengisyaratkan bahwa perpisahan atau perceraian sangat dibenci oleh Tuhan. Karenanya, dia tetap memilih bersama suami meski sadar bakal menemui tantangan dalam menjalaninya.
"Kalau andalkan logika dan pikiran sendiri pasti fokus pada 'saya berhak begini dan begitu' Tapi kan hidup saya bukan milik saya tapi milik Tuhan. Jadi keputusan saya tetap berjalan bersama Tuhan. Walaupun tetap akan ada tantangan," ujarnya.