Kasus ini sebenarnya sudah ditangani kepolisian dari Polsek Kuta Selatan dan Polrestabes Denpasar. Sebagai tindak lanjutan, jenazah tengah diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Sumatera Utara.
Namun keluarga merasa ada yang janggal. Sebab tidak ada satu pun dari mereka yang diperbolehkan melihat proses autopsi.
"Pihak keluarga sudah memberi opsi untuk diwakilkan dokter yang ditunjuk keluarga. Tapi tidak diterima oleh Dokter Forensik Desi, bahkan ruangan bedah dikunci rapat dan dikawal penjaga," kata Monalisa Nababan.
"Kami tidak diperbolehkan mendokumentasikan jenazah dari mulai pembukaan peti sampai di autopsi," imbuhnya.
Maka dengan adanya keanehan tersebut, pihak keluarga meminta bantuan agar kasus ini diusut. Tersemat nama Presiden Joko Widodo dan juga kepolisian Republik Indonesia dalam unggahan tersebut.
"Memohon dengan sangat untuk menangkap dan menghukum seberat-beratnya yang membunuh adik saya Aldi," pungkasnya.