Infografis
"Ini (baju) kokonya (Pak Tarno), habis di-laundry. Biasa buat salat," kata Sariyah seraya menunjukkan pakaian milik suaminya.
Kondisi makin memprihatinkan saat masuk ke area gudang rumah Sariyah. Bagian atapnya sudah tak tampak plafon, hanya tersisa kayu-kayu sebagai penyanggah.
Di sudut-sudutnya terlihat bercak air rembesan. Hampir semua bagian rumah Sariyah bocor. Padahal tempat tersebut menjadi ruang penyimpanan alat-alat sulap Pak Tarno.
"Pada bocor, konslet. Makanya ini mau dibenarin kamar mandinya, mampet," kata Sariyah.
Sariyah menyebutkan bahwa dia sempat meminta uang pada Pak Tarno untuk biaya merenovasi rumah. Namun baru diberikan sebagian dan sudah terpakai untuk membetulkan kamar mandi.
"Kamar mandinya mampet, suka genang kalau mandi. Tapi nanti lama-lama surut sendiri," ungkapnya.
Rumah tersebut dibeli Pak Tarno dan Sariyah sejak 2010 lalu. Rumah itu yang menjadi saksi perjuangan Pak Tarno seraya didampingi sang istri setiap hari.
![Istri pertama Pak Tarno, Sariyah, ditemui di rumahnya, kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/12/2024) [Suara.com/Tiara Rosana].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/24/89324-istri-pertama-pak-tarno-sariyah.jpg)
Sariyah mengaku, dia sudah menemani suaminya dari nol. Namun gaya hidupnya tetap tidak berubah meskipun Pak Tarno pernah sukses hingga kini sudah tidak eksis lagi.
"Saya ya begini aja, mau dari nol, mau pas sukses. (Nafkah) juga dikasih Rp100 ribu aja, nggak pernah dikasih Rp1 juta kek, Rp5 juta kek. Nggak tahu uangnya (Pak Tarno) ke mana," kata Sariyah.
Baca Juga: Dari Panggung Sulap ke Kursi Roda, Kisah Pilu Pak Tarno Berjuang Hidup Pasca Stroke
Sariyah dinikahi Pak Tarno sejak 2002 lalu. Bermodalkan pakaian di badan, Pak Tarno dan Sariyah memulai semuanya dari nol.
