Karya Abadi Ismail Marzuki Hidup Kembali dalam Drama Musikal MAR yang Spektakuler

Ferry Noviandi Suara.Com
Senin, 03 Maret 2025 | 02:25 WIB
Karya Abadi Ismail Marzuki Hidup Kembali dalam Drama Musikal MAR yang Spektakuler
Drama musikal MAR yang berlangsung di Ciputra Artpreneur Theatre pada 26-28 Februari 2025. [ArtSwara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Drama Musikal MAR telah berlangsung selama tiga hari di Ciputra Artpreneur Theatre pada 26-28 Februari 2025. Acara berlangsung sukses karena menyuguhkan pertunjukkan yang memukau sekaligus spektakuler.

Dalam pementasan perdana pada Rabu (26/2/2025) malam, drama musikal yang disutradarai Wawan Sofwan ini berhasil mendatangkan lebih dari seribu penonton. Di acara penampilan, para penonton pun memberikan standing ovation.

Drama musikal MAR yang berlangsung di Ciputra Artpreneur Theatre pada 26-28 Februari 2025. [ArtSwara]
Drama musikal MAR yang berlangsung di Ciputra Artpreneur Theatre pada 26-28 Februari 2025. [ArtSwara]

Drama Musikal MAR sendiri terinspirasi oleh lagu-lagu maestro Ismail Marzuki. Menurut Executive Producer sekaligus penggagas cerita, Maera Panigoro pementasan ini menjadi persembahan penghormatan khusus bagi mendiang Arifin Panigoro dan Risis Arifin Panigoro, yang begitu mengagumi karya-karya Ismail Marzuki, kota Bandung sekaligus musik jazz.

"Sungguh terharu menyaksikan kecintaan penonton malam ini terhadap MAR, terima kasih sudah ikut tersentuh, terbuai sekaligus terpukau dengan suguhan drama musikal kami. Terima kasih untuk karya abadi Ismail Marzuki, yang kami yakin akan terus menginspirasi. Seluruh pemeran, kru dan tim produksi sudah bekerja keras untuk ini semua," ujar Maera.

Drama Musikal MAR dibintangi oleh Gabriel Harvianto (sebagai MAR), Gallaby Tahira (Aryati) yang telah memberikan akting memukau. Selain itu, penampilan Bima Zeno Pooroe (Kopral Jono), Barly Putra Amandita (Kopral Parta), Wirawati Diana Putri (Ningrum), dan Ni Made Ayu Vania (Neng), serta Chandra Satria (Ambu) dan para pelakon lainnya memberikan penampilan akting yang luar biasa.

Sementara itu, kekuatan penataan panggung, suara dan cahaya serta persembahan musik pengiring yang dikomandoi oleh Dian HP seolah menyempurnakan malam pertunjukkan perdana MAR yang diperlihatkan dari antusiasme dan umpan balik tawa, senyum dan haru, serta tepukan tangan panjang dari 1000-an audiens yang memenuhi ruangan teater Ciputra Artpreneur, pada Rabu malam.

Latar cerita "MAR" membawa penonton ke Bandung tahun 1946, masa pergolakan besar yang mengubah kehidupan banyak orang. Lewat penuturan tokoh Nin yang bercerita kepada cucunya, Mara, dikisahkan Mar, seorang prajurit Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan Aryati, seorang sukarelawati di rumah sakit, bertemu dan menjalin kisah cinta yang penuh harapan.

Drama musikal MAR yang berlangsung di Ciputra Artpreneur Theatre pada 26-28 Februari 2025. [ArtSwara]
Drama musikal MAR yang berlangsung di Ciputra Artpreneur Theatre pada 26-28 Februari 2025. [ArtSwara]

Namun, konflik yang meluas di Bandung menjadi penghalang besar dalam hubungan mereka. Peristiwa Bandung Lautan Api pada awal tahun 1946 memisahkan mereka dalam keadaan yang tak terduga, meninggalkan kenangan abadi di kota yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup mereka.

Produksi musikal "MAR" merupakan produksi ke-13 ArtSwara dan telah dipersiapkan sejak tahun 2021. Produser MAR, Narindra Kukila menjelaskan bahwa proses produksi memakan waktu lebih lama dari biasanya karena melibatkan konsep yang matang, dimulai dari penulisan naskah drama oleh Titien Wattimena, aransemen lagu oleh Dian HP, dan kemudian garapan koreografinya. Narindra menekankan tiga aspek utama dalam musikal ini: nyanyian, tarian, dan akting.

Baca Juga: 'Indonesia Belum Terang!' Massa Aksi #IndonesiaGelap Tuntut Keadilan di Jakarta dan Sejumlah Kota

Narindra Kukila berharap "MAR" dapat memberikan kontribusi dalam mengapresiasi warisan Ismail Marzuki dan sejarah Indonesia, terutama bagi generasi muda yang dinilai masih perlu belajar sejarah. Ia ingin mengenalkan lagu-lagu Ismail Marzuki kepada generasi sekarang agar mereka tidak hanya mengenal karya seni kontemporer, tetapi juga seni dari maestro Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI