Titiek Puspa, Irian Barat, dan Suatu Hari

Jum'at, 11 April 2025 | 08:24 WIB
Titiek Puspa, Irian Barat, dan Suatu Hari
Titiek Puspa. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Titiek Puspa bukan hanya seorang legenda, namun pahlawan yang bercerita.

Ada satu cerita mengenai Titiek Puspa yang sayangnya belum diberi cukup sorotan.

Melalui penelusuran pada Kamis (10/4/2025), Suara.com menamai kisah ini dengan 'Titiek Puspa, Irian Barat, dan Suatu Hari'.

Sebuah kisah yang mengulik perjuangan dan kontribusi Titiek Puspa yang dampaknya bisa dirasakan hingga hari ini.

Sebuah kisah di mana Titiek Puspa terlibat dalam perebutan wilayah Irian Barat oleh Indonesia dan Belanda.

Jenazah Penyanyi Titiek Puspa saat disemayamkan di rumah duka di Pancoran, Jakarta, Kamis (10/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Jenazah Penyanyi Titiek Puspa saat disemayamkan di rumah duka di Pancoran, Jakarta, Kamis (10/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com membagi kisah ini menjadi tiga bagian, yaitu teror yang diterima usai kedatangan di Irian Barat, permintaan spesial dari masyarakat Irian Barat, dan lagu yang bercerita mengenai Irian Barat.

1. Teror Setiba di Irian Barat

Menjadi salah satu penyanyi yang diakui, Titiek Puspa mendapatkan sebuah kesempatan yang langka.

Legenda yang mempopulerkan lagu Kupu-Kupu Malam ini sempat bersua ke Irian Barat.

Baca Juga: Seto Mulyadi Kawal Jenazah Titiek Puspa Masuk Ambulans: Nggak Bisa Antar ke Makam

Tentunya, Irian Barat yang dimaksudkan berbeda dari Papua Barat saat ini, baik dari peristiwa maupun suasana.

Kedatangan Titiek Puspa ke Irian Barat terjadi ketika wilayah tersebut diperebutkan oleh Indonesia dan Belanda.

Ketegangan jelas terjadi di sana, begitu pula usai rombongan Titiek Pusta dikirim secara khusus.

Titiek Puspa mendapatkan undangan untuk bernyanyi dan bertemu langsung dengan masyarakat Irian Barat kala itu bersama Bing Slamet hingga Sam Saimun.

"Jadi dulu itu masih ada Bing Slamet, Sam Saimun, satu lagi penyanyi perempuan (saya lupa namanya). Kalau gak salah, ada 4 sampai 5 penyanyi, musiknya dari RRI (Radio Republik Indonesia)," tutur Titiek Puspa ketika menjadi bintang tamu dalam kanal YouTube Alvin in Love.

Peristiwa tersebut terjadi pada 1963, sebelum Irian Barat kembali ke Indonesia per 1 Mei 1963.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI