Tak Kunjung Lulus Sensor, Film Thailand The Red Envelope Batal Tayang di Indonesia?

Yohanes Endra Suara.Com
Kamis, 01 Mei 2025 | 18:01 WIB
Tak Kunjung Lulus Sensor, Film Thailand The Red Envelope Batal Tayang di Indonesia?
Film Thailand The Red Envelope. [ist]

Suara.com - Film Thailand yang sangat dinanti-nantikan, The Red Envelope, dipastikan belum bisa tayang di Indonesia sesuai jadwal semula pada 30 April 2025.

Hal ini diumumkan langsung oleh KlikFilm selaku distributor melalui unggahan resmi di akun Instagram mereka.

"Teman-teman, kami harus mengabari bahwa film The Red Envelope belum dapat ditayangkan pada 30 April 2025 seperti yang direncanakan," tulis pihak KlikFilm.

"Saat ini filmnya masih dalam proses revisi di Lembaga Sensor Film (LSF)," ungkap mereka lebih lanjut.

Mereka juga menyampaikan apresiasi atas kesabaran penggemar yang telah menunggu dengan penuh antusiasme, serta menjanjikan informasi terbaru akan segera diumumkan.

Namun, pengumuman ini justru memicu reaksi beragam dari para netizen dan penggemar.

Tidak sedikit yang merasa kecewa dan mempertanyakan profesionalitas distribusi film ini.

"Kalau memang tidak bisa tayang, ya sudah. Dari awal sudah excited, tapi ujung-ujungnya dikecewakan," tulis salah satu pengguna Instagram.

Ada pula yang menyoroti kurangnya transparansi soal izin dari LSF.

Baca Juga: Review Film April: Saat Keindahan dan Kepedihan Berjalan Beriringan

"Kalau izin belum fix, kenapa tanggal tayang sudah diumumkan sejak lama?" kritik netizen lain yang mengaku telah menyiapkan berbagai proyek dukungan, termasuk fans dari luar kota.

Kekecewaan ini semakin diperparah dengan pembatalan acara special screening yang sedianya akan digelar pada 26 April 2025 lalu.

Banyak yang mempertanyakan mengapa pihak distributor tetap berani mengumumkan jadwal tayang dan mengatur promosi besar-besaran tanpa memastikan terlebih dahulu izin sensor dari lembaga terkait.

The Red Envelope sendiri merupakan adaptasi dari film Taiwan Marry My Dead Body yang sukses besar pada tahun 2022.

Film yang disutradarai oleh Chayanop Boonprakob ini menyuguhkan perpaduan antara komedi, elemen supernatural, dan romansa, yang dibalut dengan budaya Thailand yang kental.

Film ini dibintangi oleh dua aktor populer Thailand, Billkin Putthipong dan PP Krit, yang memiliki basis penggemar besar di Indonesia.

Kisahnya mengikuti Menn, seorang polisi undercover, yang secara tidak sengaja mengambil amplop merah yang mengikatnya dalam "pernikahan" dengan hantu pria gay bernama Titi.

Hubungan antara Menn dan Titi yang awalnya canggung, berkembang menjadi kerja sama untuk memecahkan misteri kematian Titi dan menuntaskan kasus narkoba yang tengah diusut Menn.

Lebih dari sekadar film komedi supranatural, The Red Envelope menyuguhkan isu yang jarang diangkat secara eksplisit dalam sinema Asia Tenggara, yakni representasi LGBTQ+.

Film ini tidak hanya menampilkan hubungan sesama jenis, tetapi juga menyoroti diskriminasi dan tekanan sosial yang dihadapi oleh kaum minoritas seksual.

Tak heran, muatan tematik ini disebut-sebut sebagai salah satu alasan film tersebut belum lolos sensor di Indonesia.

Di tengah gelombang progresif yang mulai terlihat di kawasan Asia, The Red Envelope hadir sebagai simbol perubahan dan keberanian untuk merayakan keberagaman.

Namun sayangnya, kondisi di Indonesia belum memungkinkan representasi seperti ini diterima secara luas dalam media arus utama.

Banyak penggemar yang kini pesimistis terhadap kemungkinan film ini tayang di bioskop nasional.

"Kalau memang tidak lolos sensor, apakah artinya kita tidak akan pernah bisa nonton secara resmi?" tanya salah satu penggemar di media sosial.

Beberapa bahkan mengusulkan agar film ini ditayangkan secara terbatas di platform streaming, jika memang rilis bioskop tidak memungkinkan.

Kini, nasib The Red Envelope di Indonesia masih menggantung. Para penggemar hanya bisa berharap bahwa revisi yang diajukan dapat diterima agar bisa tayang.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI