Pertama-tama DPD HARPI "Melati" DIY ikut berbahagia atas pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier.
DPD HARPI "Melati" DIY juga mengapresiasi Luna Maya yang memilih konsep pernikahan Yogyakarta di hari bahagianya.
"Kami juga berbangga dan mengapresiasi pilihan konsep pernikahan yang menghadirkan unsur budaya dalam prosesi yang dilaksanakan," tulis Hj. Listiani Sintawati, S.H. selaku Ketua DPD HARPI "Melati" DIY.
"Antara lain dengan dipilihnya khasanah tata rias pengantin Yogyakarta, yang merujuk pada salah satu tata rias pengantin khas Yogyakarta yaitu Tata Rias Pengantin Paes Ageng," lanjutnya melalui surat yang dibagikan akun Instagram @harpi.dpd.diy.
Sebagai bentuk rasa tanggung jawab, DPD HARPI "Melati" DIY memberikan catatan dengan riasan paes Luna Maya sebagai contohnya.
Tata Rias Pengantin Paes Ageng yang bersumber dari Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat baru diperbolehkan untuk digunakan masyarakat atas pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Namun perlu diketahui bahwa Tata Rias Pengantin Paes Ageng sarat akan makna sehingga banyak tata aturan yang harus dijalankan sesuai pakem agar kecantikan pengantin semakin terpancar.
Melalui postingan tersebut, HARPI DIY ingin mengingatkan bahwa Tata Rias Pengantin Paes Ageng adalah milik Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Masyarakat boleh menggunakannya, tetapi diharapkan tetap sesuai pakem yang berlaku,
Baca Juga: Kata Ahli di Tengah Tudingan Ijab Kabul Luna Maya dan Maxime Bouttier Tidak Sah
"Sebagai wujud tanggung jawab moral, tentulah kebijakan dari Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ini harus diimbangi dengan menjaga tradisi Tata Rias Pengantin Paes Ageng yang sesuai dengan pakemnya," pungkas HARPI DIY.
Sebagai informasi, perias paes dalam pernikahan Luna Maya adalah Mamie Hardo.
"Buat pengingat saja. Berharap ada konfirmasi dari juru paes dan adatnya @mamiehardo. Mengingat ini sangat meresahkan.. kami bukan menghujat, hanya menyayangkan saja," tambah akun @harpi.dpd.diy di caption unggahannya.
Kontributor : Neressa Prahastiwi