Rumah Atalarik Syach Digeruduk Petugas Berseragam

Kamis, 15 Mei 2025 | 13:57 WIB
Rumah Atalarik Syach Digeruduk Petugas Berseragam
Atalarik Syach dibut geram karena sekelompok orang mendatangi rumahnya. Hal ini terkait dengan kasus perebutan tanah yang tengah berlangsung. [Instagram]

Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari aktor Atalarik Syach. Lewat sebuah unggahan Instagram Story, Kamis, 15 Mei 2025, Atalarik Syach menampilkan momen rumahnya digeruduk petugas berseragam.

"Saya lagi dizalimi," kata Atalarik Syach dalam unggahannya.

Para petugas berseragam datang ke kediaman Atalarik Syach untuk mengawal proses eksekusi terhadap salah satu tanah miliknya.

"Saya berjuang untuk mempertahankan tanah saya dari 2015. Tanah ini sudah dibeli dari tahun 2000," tutur Atalarik Syach.

Atalarik Syach. [Instagram/@ariksyach]
Atalarik Syach mengadu kalau rumahnya didatangi petugas berseragam. Hal ini sepertinya berkaitan dengan kasus perebutan tanah. [Instagram/@ariksyach]

Tanah tersebut, kata Atalarik Syach, memang sedang jadi obyek sengketa di pengadilan.

Namun sampai sekarang, belum ada penetapan dari pengadilan tentang siapa yang sebenarnya berhak atas tanah itu.

"Ini belum inkrah. Masih ada gugatan dan lagi dirapiin. Saya bukan penipu, bukan penjahat. Nyari saya gampang. Tapi saya nggak diberi ruang untuk itu," papar Atalarik Syach.

Proses eksekusi lahan yang hari ini terjadi pun diklaim Atalarik Syach sebagai tindakan yang dilakukan di luar sepengetahuannya.

"Tidak ada pemberitaan ke saya, dianggap kami ini binatang, tidak ada surat untuk kami dan sekarang sudah dieksekusi," kata Atalarik Syach.

Baca Juga: Tak Turun Sendiri, Wanda Hamidah Lepas Anak-Anak Ikut Demo RUU Pilkada

Atalarik Syach sempat mempertanyakan keabsahan agenda eksekusi hari ini ke beberapa petugas yang datang.

Namun, Atalarik Syach tidak mendapat respons yang memuaskan dari mereka yang dianggap bertanggung jawab.

"Petugas namanya ditanyain satu-satu aja, nggak ada yang mau ngasih. Bingung saya," tutur Atalarik Syach.

Atalarik Syach akhirnya tidak punya pilihan selain mengunggah momen eksekusi tanahnya ke media sosial, untuk meminta atensi masyarakat.

"Temen-temen, siapa yang bisa bantu, di tengah maraknya kasus korupsi gede-gedean? Saya orang kecil, dizalimi seperti ini," ucap Atalarik Syach.

Atalarik Syach [Instagram]
Aktor Atalarik Syach tengah dilanda masalah, di mana salah satu objek tanahnya tengah diperebutkan dengan pihak lain. [Instagram]

Kasus serupa sebelumnya sempat dialami artis lain, Wanda Hamidah yang kala itu juga menghebohkan publik.

Sebagaimana diketahui, Wanda Hamidah mengabarkan lewat Instagram bahwa gerombolan dari Pemuda Pancasila mendatangi kediamannya pada November 2022.

"Mereka menyerang rumah kami," tulis Wanda Hamidah dalam unggahannya sambil mengunggah foto suasana dari balik pagar rumah.

Terlihat dalam unggahan Wanda Hamidah, rombongan ormas Pemuda Pancasila juga memaksa masuk ke dalam rumahnya.

"Ya Allah, lindungi keluarga kami," kata Wanda Hamidah di unggahan tersebut.

Wanda Hamidah turut meminta perlindungan Kapolri hingga Presiden Joko Widodo terkait aksi massa Pemuda Pancasila yang mengerumuni rumahnya.

"Mohon perlindungan," ucap Wanda Hamidah seraya menandai akun Instagram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Presiden Joko Widodo.

Bukan kali pertama rumah Wanda Hamidah digeruduk massa dalam jumlah besar. Sebelumnya, petugas Satpol PP pernah datang pada Oktober 2022 untuk meminta perempuan 44 tahun mengosongkan rumah.

Diketahui dari peristiwa penggerudukan itu, rumah Wanda Hamidah ternyata diklaim milik Japto Soerjosoemarno.

Hamid Husein selaku paman Wanda Hamidah bahkan ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penyerobotan lahan.

Wanda Hamidah [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]
Selain Atalarik Syach, Wanda Hamidah juga menjadi salah satu artis yang mengalami masalah terkait perebutan tanah denga pihak lain. [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]

Wanda Hamidah pribadi akhirnya pasrah mengikuti tuntutan pengosongan lahan di hari itu.

Sebab sejak sebelum Wanda Hamidah datang ke lokasi, proses pengosongan lahan sudah dimulai dengan papan tanda segel terpasang di depannya.

"Tanah ini milik Bapak KRMH Japto S. Soerjosoemarno. Dilarang merusak dan masuk tanpa izin. Barang siapa yang mencoba merusak dan memaksa masuk tanpa izin, diancam sesuai Pasal 406 dan 167 KUHP," demikian keterangan yang tertera dalam papan serta spanduk larangan.

Namun, Wanda Hamidah dalam sebuah wawancara pada Desember 2022 menyatakan masih berjuang bersama keluarga untuk mengambil lagi hak mereka.

"Ya sebagai manusia kami tentu berikhtiar. Kami kan masih punya daya juang. Ya saya percaya amar ma'ruf nahi mungkar. Yang benar itu benar, yang salah itu salah," tegas Wanda Hamidah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI