Teddy selaku sutradara merasa perlu memberikan akhir yang lsesuai bagi masing-masing karakter setelah melakukan riset terkait respon dari penonton.
Hal ini menunjukkan betapa fleksibelnya proses kreatif dalam pembuatan film untuk mencapai hasil yang dapat memanjakan penikmat film.
Peran Ganda Lukman Sardi

Dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu, Lukman Sardi tak hanya tampil sebagai pemeran utama, namun juga mengambil peran sebagai eksekutif produser.
Tentunya, peran ganda ini menunjukkan keseriusannya terhadap proyek film tersebut. Untuk diketahui, sebagai pemain, Lukman akan memainkan karakter Restu yang menpergolakan batin seorang ayah yang tengah berduka.
Stages of Grief

Pemeran Kasih, Sha Ine Febriyanti mengungkapkan bahwa film ini menampilkan tentang konsep stages of grief.
Di filmnya, karakternya yang berperan sebagai Kasih atau sang ibu berada di tahap anger, sedangkan Restu dan sang ayah, berada di tahap denial, dan Ombak si anak bungsu berada di tahap depression.
Ine Febriyanti pun mengaku jika dirinya sangat berusaha untuk mendalami karakter dengan cara banyak diskusi dengan sang sutradara, membaca dan membedah skripnya, mendalami makna grieving stages tersebut, hingga berdiskusi dengan kerabat yang pernah merasakan hal yang sama.
Sinopsis Film Mungkin Kita Perlu Waktu

Mungkin Kita Perlu Waktu menceritakan kisah Ombak (Bima Azriel), seorang remaja laki-laki yang hidup dalam bayang-bayang rasa bersalah dan trauma setelah kepergian sang kakak, Sara (Naura Hakim)
Keluarga yang seharusnya menjadi tempat pulang justru malah renggang, dengan diliputi kesedihan, penuh ketegangan, dan komunikasi yang memburuk.
Baca Juga: Muncul di Cannes, Syahrini Beli Tiket Rp164 Juta atau Tertolong Koneksi Suami?
Ibunda Ombak, Kasih (Sha Ine Febryanti), tak sadar telah menumpahkan beban emosionalnya pada Ombak, yang membuat sang anak makin terpuruk dan penuh tekanan.