"Dia betul-betul bisa memberikan alasan itu dengan reasonable karena dia bilang ‘karena anak ini sebetulnya sama anak-anak lain agak kurang baik, tapi sama aku dia baik sekali’,” terang Denada.
Aisha pun melanjutkan penjelasannya dengan begitu lugas dan tulus.
Ia mengungkapkan bahwa teman laki-laki yang ia sukai memperlakukan dirinya dengan baik.
“'Dia selalu memperlakukan aku dengan baik, ngomong dengan baik, bahasa dengan baik dengan lembut',” lanjut Denada menirukan kata-kata sang putri.
Reaksi Aisha yang mampu menjelaskan alasannya dengan penuh pertimbangan dan empati, membuat Denada merasa bangga.
Ia bersyukur putrinya memiliki cara pandang yang dewasa dan tidak semata-mata tertarik hanya karena penampilan fisik.
Denada pun mengakui bahwa sebagai orangtua, ia merasa lega mengetahui bahwa sang putri tidak menilai seseorang hanya dari tampang atau penampilan luar.
Sebaliknya, Aisha bisa menilai seseorang dari sikap dan cara mereka memperlakukan orang lain terutama dirinya.
“Dia bukan semata mata cuma liat dia ganteng, cocok, enggak,” tutup Denada.
Baca Juga: Banyak Penyanyi Digugat Pencipta Lagu Gegara Hak Cipta, Denada Punya Pandangan Bijak
Momen tersebut menjadi titik baru dalam hubungan ibu dan anak ini. Denada menyadari bahwa Aisha tengah tumbuh menjadi seorang remaja yang mulai mengenal dunia dan membangun pandangan sendiri terhadap orang-orang di sekitarnya.

Meskipun ada rasa cemas sebagai seorang ibu, Denada tetap mencoba menyikapi perubahan ini dengan bijak dan penuh cinta, membiarkan putrinya berkembang sembari tetap berada dalam bimbingan dan pengawasan.
Kini, Denada pun terus menjalani hari-harinya dengan semangat, mendampingi Aisha dalam setiap tahap kehidupannya.
Kehangatan hubungan ibu dan anak ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama mereka yang tengah menghadapi tantangan membesarkan anak sendirian.