Infografis
Suara.com - Aktor sekaligus presenter Ibnu Jamil menjadi salah satu saksi langsung kemenangan tim nasional Indonesia atas China dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, itu menyedot antusiasme ribuan suporter, termasuk Ibnu Jamil yang datang tak hanya sebagai penonton biasa.
Dikenal sebagai penggemar berat sepak bola, Ibnu Jamil hadir sebagai bagian dari kelompok suporter fanatik timnas Indonesia, La Grande Indonesia.
Ia turut ambil peran aktif dalam aksi koreografi atau tifo yang menghebohkan stadion sebelum laga dimulai.
Dalam sebuah video yang diunggah ke akun media sosial pribadinya, Ibnu Jamil terlihat antusias membantu membentangkan tifo raksasa bergambar Gatot Kaca, tokoh pewayangan Jawa, yang digambarkan sedang menghancurkan tembok besar yang melambangkan China.
Momen itu berlangsung tepat sebelum lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan.
Suami Ririn Eka Wati nampak mengenakan jersey merah berlengan panjang, terlihat menarik tali bersama puluhan suporter lain untuk mengangkat tifo raksasa yang menutupi seluruh tribun utara stadion.
Setelah tifo berhasil dibentangkan dengan sempurna, suasana stadion bergemuruh. Ibnu bahkan melompat kegirangan, menyatu dalam euforia kebanggaan nasional.
“Sebelum nyanyi 90 menit sempat ikutan narik tifo. Sebuah persembahan La Grande Indonesia untuk timnas Indonesia,” tulisnya dalam keterangan video yang ia unggah.
Baca Juga: Timnas Dapat Jam Tangan Rolex Rp254 Juta dari Prabowo, Duit Negara atau Pribadi?
“Good job jon-jon ku semua,” tambahnya, memberi apresiasi pada rekan-rekan suporter lainnya.
Unggahan tersebut langsung menuai respons dari para pengikutnya. Banyak yang memuji semangat Ibnu Jamil dan turut bangga karena sang aktor menjadi bagian dari sejarah besar ini.
Seorang warganet bahkan penasaran dan bertanya langsung soal perasaan Ibnu usai sukses mengibarkan tifo tersebut.
“Perasaannya gimana, Bang, tifo berhasil terbentang gagah perkasa?” tanya seorang netizen.
Dengan nada bangga, Ibnu pun membalas pertanyaan warganet tersebut.
“Bangga dan langsung dibayar lunas dengan 3 poin timnas," terangnya.
Komentar lain pun mengalir deras, memberikan semangat dan pujian.
“Yaa lari, ya nonton, yaa suporter. Terbaek emang jhonnn,” tulis seorang pengguna.
“Kita sudah tidak butuh pengakuan bahwa kita yang terbaik. Tanpa diakui, kita akan selalu memberikan yang terbaik," terang warganet lainnya.
Tifo sendiri merupakan bagian dari koreografi visual yang biasanya dilakukan oleh kelompok suporter untuk memberikan dukungan kepada tim kebanggaan mereka.
Bentuknya beragam, mulai dari spanduk raksasa, banner, permainan warna kain atau kertas, hingga ilustrasi megah yang serempak ditampilkan di tribun stadion.
Dalam laga antara Indonesia dan China yang merupakan laga kesembilan di Grup C, babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dua kelompok suporter utama timnas yaitu La Grande Indonesia dan Ultras Garuda menampilkan aksi yang spektakuler.
La Grande Indonesia yang menempati tribun utara menyuguhkan tifo bergambar Gatot Kaca yang sedang menghancurkan tembok besar China berwarna merah, simbolisasi dari kekuatan lawan yang berhasil diruntuhkan oleh semangat juang Garuda.
Sementara itu, di sisi tribun selatan, Ultras Garuda juga membentangkan tifo yang tak kalah menarik.
Mereka menampilkan gambar tokoh kartun khas Indonesia dengan ikat kepala merah putih, berdiri gagah di belakang burung Garuda yang sedang meneropong peta tiga negara tuan rumah Piala Dunia 2026, yakni Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.
Aksi koreografi ini tak hanya memukau secara visual, tetapi juga menjadi pelecut semangat para pemain di lapangan.
Terbukti, timnas Indonesia tampil penuh percaya diri dan akhirnya berhasil meraih kemenangan yang sangat penting dalam perjuangan menuju Piala Dunia.
Kehadiran sosok publik figur seperti Ibnu Jamil yang turut serta dalam aksi dukungan ini menjadi simbol bahwa sepak bola mampu menyatukan semua lapisan masyarakat.
Dari rakyat biasa hingga kalangan selebritas. Semangat kebersamaan dan nasionalisme pun terasa begitu kuat malam itu di Gelora Bung Karno.
