Suara.com - Agnez Mo kembali menjadi sorotan publik, karena videonya yang ikut menonton parade kaum pelangi alias LGBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender) di Kanada viral di media sosial.
Agnez Mo sebagai penyanyi multitalenta yang sukses meniti karier di panggung Internasional ini memang sering mencuri perhatian, baik melalui prestasi gemilangnya maupun sederet kontroversi yang menyertainya.
Perjalanan Agnez Mo untuk go International memang tidak mulus. Berbagai rintangan dan kritik kerap menghampirinya. Namun, di balik semua itu, ia tetap menjadi salah satu ikon musik paling berpengaruh di Indonesia.
Berikut adalah rangkuman beberapa kontroversi terbesar yang pernah menjerat Agnez Mo sepanjang kariernya.
![Agnez Monica [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/04/25085-agnez-monica.jpg)
1. Dilaporkan Atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta
Kontroversi yang menyeret nama Agnez Mo belakangan adalah laporan dugaan pelanggaran hak cipta yang dilayangkan oleh komposer Ari Bias.
Agnez Mo dilaporkan ke Bareskrim Polri pada 19 Juni 2024 atas tuduhan membawakan lagu ciptaan Ari Bias, salah satunya "Bilang Saja", dalam konser komersial tanpa izin.
Menurut kuasa hukum Ari Bias, Minola Sebayang, Agnez telah membawakan lagu tersebut di tiga kelab malam di Surabaya, Jakarta, dan Bandung.
Kasus ini bermula ketika Ari Bias merasa tidak ada respons dari pihak Agnez Mo terkait permintaan lisensi.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Akan Ada Squid Game Cinematic Universe?
Puncaknya, Ari melayangkan gugatan perdata dan menuntut ganti rugi sebesar Rp1,5 miliar.
Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat akhirnya mengabulkan gugatan tersebut pada 30 Januari 2025, menyatakan Agnez Mo melanggar hak cipta.
2. Pernyataan "Tak Punya Darah Indonesia" yang Viral
![Agnez Mo ditemui di Kemenkum, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (19/2/2025). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/19/33329-agnez-mo.jpg)
Pada akhir 2019, sebuah potongan video wawancara Agnez Mo dengan media asing menjadi viral dan memicu perdebatan sengit di kalangan warganet.
Dalam wawancara tersebut, Agnez Mo menyatakan bahwa ia tidak memiliki darah Indonesia.
"I don't have Indonesian blood whatsoever. I'm actually German, Japanese, Chinese, I'm just born in Indonesia," begitu ucapan Agnez yang memicu pro dan kontra.
Banyak yang menyayangkan pernyataan tersebut dan menganggapnya tidak nasionalis.
Namun, tidak sedikit pula yang membelanya, berargumen bahwa pernyataan Agnez disalahpahami dan dipotong dari konteks lengkapnya, di mana ia juga menjelaskan tentang keberagaman budaya di Indonesia yang memengaruhinya.
3. Kostum Bertuliskan Aksara Arab
![Agnez Mo ditemui di Kemenkum, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (19/2/2025). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/19/87843-agnez-mo.jpg)
Penampilan panggung Agnez Mo selalu totalitas dan tak jarang mengundang decak kagum.
Namun, pada sebuah acara ulang tahun stasiun televisi swasta tahun 2016, kostumnya justru menuai kritik.
Agnez mengenakan busana berwarna hitam dengan aksen tulisan Arab di bagian bawahnya.
Penampilannya itu dianggap sebagian pihak sebagai bentuk pelecehan terhadap umat Muslim.
Namun, pihak Agnez Mo dan para penggemarnya segera memberikan klarifikasi bahwa tulisan tersebut bukanlah kutipan dari kitab suci, melainkan kata "persatuan" atau 'united' dalam bahasa Arab.
Kostum itu merupakan karya desainer internasional KTZ, yang memang sering menggunakan aksara dari berbagai bahasa dalam rancangannya, dengan tema "timur bertemu barat".
4. Kontroversi Video Musik "Party in Bali"

Video musik "Party in Bali" milik Agnez Mo juga sempat menuai kritik karena dianggap tidak menampilkan budaya Bali.
Alih-alih menampilkan orang asli Bali dalam video klipnya, Agnez Mo justru menampilkan dirinya yang seolah sedang berpesta di sebuah villa bersama teman-teman bulenya ketika musim panas.
Karena itu, video klip lagu "Party in Bali" milik Agnez Mo dianggap tak melokal karena tak menggambarkan Bali pada video klipnya.
5. Nonton Parade LGBT
![Agnez Mo ditemui di Kemenkum, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (19/2/2025). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/19/13990-agnez-mo.jpg)
Terbaru, Agnez Mo kembali menimbulkan kontroversi karena menghadiri parade kaum LGBT di Kanada.
Kehadiran Agnez Mo di tengah parade tersebut dianggap mendukung kaum LGBT meskipun hanya sebagai penonton, terlebih dirinya sempat terlihat tertawa bahagia ketika kaum pelangi melintas di depannya pada video yang viral di media sosial.
Bahkan, Agnez Mo juga membagikan keseruannya menghadiri parade kaum LGBT melalui Instagram story dengan caption "Happy Pride".
Pelantun lagu "Tak Ada Logika" itu pun membagikan sejumlah momen dalam parade itu, seperti momen bendera pelangi berkibar, sejumlah transgender yang berdiri di atas mobil, hingga atraksi motor berbendera pelangi.