Tembang pembuka ini saya jamin akan mengaduk-aduk perasaan pendengarnya.
Bayangkan saja, di track pertama kita sudah disuguhi intro yang hampir tanpa basa-basi sekaligus mengagetkan.
Lagu ini diawali dengan scream yang cetar aduhai membelah lautan.
Setelah melewati intro itu, kita disuguhi irama riang yang membuat hari-hari terasa optimis di tengah carut marut dunia.
Hampir sepanjang lagu kita dibuat ikut berdendang dan bergoyang karena kental dengan irama dangdut yang mengasyikkan.
Namun, tak ada yang menduga kalau di pertengahan lagu, Nehru Rindra muncul menjadi rapper diiringi dengan distorsi gitar ala musik rock.
Kalau dilihat dari liriknya, lagu ini tak ada maksud apa-apa selain untuk merayu seseorang.
Hanya saja, pada beberapa bagian lirik maupun notasi, terutama di akhir lagu, ada perasaan berbeda yang membuat lagu ini terasa cukup sentimental dan punya makna mendalam.
Di lagu kedua album ENDIKUP yang berjudul "We Always Together", Gusti murni ingin mengajak pendengarnya bersenang-senang hingga menembus angkasa.
Baca Juga: Pecah Tangis Sal Priadi, Tulis Pesan Haru Kenang Sosok Gustiwiw
Mengusung tema tentang kebersamaan, lagu ini menyisipkan guyonan dan kata-kata penyemangat khas Gusti di liriknya.
Keunikan lagu yang juga menyelipkan Bahasa Inggris ini ada di bagian akhir, ketika Gusti mempersilakan sang kolaborator, Hifdzi Khoir menyanyikan lirik yang berisi pesan mendalam untuk anak dan istrinya.
Bisa dibilang, lagu "We Always Together" menjadi kenang-kenangan terindah dari Gusti untuk Hifdzi, yang bisa dinikmati seisi bumi.
Beranjak ke track berikutnya, kita bisa menemukan fakta bahwa Gusti tak hanya mengajak kawan-kawan musisi untuk berkolaborasi.
Lagu Icik Icik Bum Bum, yang sudah dirilis terlebih dulu sebelum masuk di album ENDIKUP, menghadirkan sang adik, Bunga Nafisa.
Berbeda dari lagu-lagu ciptaannya, di nomor ini Gusti justru menghidupkan karya sang ayah.