Masalah utamanya adalah sikapnya di publik dianggap berbahaya dan bertentangan langsung dengan memori sejarah di Eropa dan tanggung jawab kemanusiaan.
Mereka merasa tidak dapat diterima Bratislava menjadi satu-satunya kota di Eropa yang menyediakan panggung untuk West.
Efek Domino: Artis Mundur, Festival Runtuh
Badai kontroversi Kanye West ini menciptakan efek domino yang tak terbendung.
Dampak paling signifikan adalah mundurnya sejumlah artis pendukung dan mitra kerja sama yang sebelumnya telah sepakat untuk menjadi bagian dari festival.
Kehilangan banyak pengisi acara dan sponsor membuat penyelenggara berada di posisi yang sangat sulit.
Mereka menyimpulkan bahwa festival tidak mungkin lagi diselenggarakan sesuai standar kualitas yang layak bagi para penonton yang telah membeli tiket. Akhirnya, pengumuman yang ditakutkan pun dirilis.

"Dengan menyesal kami mengumumkan Festival Rubicon tidak akan berlangsung tahun ini," tulis pihak penyelenggara dalam pernyataan resmi mereka, menandai akhir dari festival bahkan sebelum dimulai.
Nasib Tiket dan Janji untuk Kembali Lebih Kuat
Baca Juga: Klarifikasi Ramengvrl Viral Diremehkan Rapper Lil Asian di Rap of China 2025
Bagi para calon penonton yang sudah terlanjur mengamankan tiket, pihak Rubicon menjamin pengembalian dana penuh.
Proses pengembalian dana ini dijadwalkan akan diselesaikan dalam kurun waktu 14 hari.
Meski harus menelan pil pahit, penyelenggara menegaskan bahwa ini bukan akhir dari perjalanan mereka.
Dengan optimisme, mereka berjanji akan kembali di masa depan dengan konsep yang lebih matang dan kuat.
“Ini bukan akhir dari Rubicon. Kami tidak menyerah. Kami berupaya untuk kembali lebih kuat," tutup penyelenggara.
Insiden ini menjadi bukti nyata bahwa reputasi dan citra publik seorang artis memiliki dampak besar, tidak hanya pada karier mereka, tetapi juga pada ekosistem industri hiburan secara keseluruhan.