Suara.com - Sarwendah berusaha tegar melepas kepergian sang ayah, Hendrik Lo. Di rumah duka, ibu tiga anak itu bahkan memberikan keterangan kepada awak media.
Sarwendah menerangkan, sang ayah meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama kurang lebih lima hari.
"Dirawat dari Rabu atau Kamis malam sih. Lima hari. Kayaknya Rabu deh kayaknya begitu," ujar Sarwendah di rumah duka Grand Heaven, Jakarta Utara, Sabtu, 19 Juli 2025.
Menurut Sarwendah, kepergian sang ayah terasa begitu cepat dan mendadak. Mantan istri Ruben Onsu ini bahkan harus membatalkan pekerjaan penting di luar negeri demi menemani ayahnya di saat-saat terakhir.
"Memang cepat banget sih prosesnya, sebenarnya aku tadinya juga hari ini ada kerjaan ke Korea, tetapi tadi pagi kami cancel semuanya," ungkapnya.
![Sarwendah ditemui di rumah duka Grand Heaven, Jakarta Utara pada Sabtu, 19 Juli 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/20/79022-sarwendah.jpg)
Sarwendah bersyukur para rekan kerja yang bekerja sama dengannya dapat memahami situasi duka yang tengah ia hadapi.
"Untungnya semua rekan kerja juga mengerti, brand-brand juga mengerti karena kejadian juga bukan sesuatu yang kami inginkan," kata ibu sambung Betrand Peto ini.
Lebih lanjut, Sarwendah menceritakan kronologi penyakit yang diderita sang ayah. Awalnya, sosok yang akrab disapa Yeye ini hanya mengeluh sakit perut biasa.
"Papi memang tiba-tiba bilang kalau perutnya sakit, tapi udah ke dokter, dicek ada batu empedu, ternyata ada komplikasi," tuturnya.
Baca Juga: Beda Sikap Betrand Peto saat Bahas Hubungan Sarwendah dan Gio dengan Ruben Onsu dan Desy Ratnasari
Komplikasi tersebut ternyata menyebar dengan cepat dan menyebabkan kegagalan fungsi pada organ-organ vital lainnya.
![Sarwendah ditemui di rumah duka Grand Heaven, Jakarta Utara pada Sabtu, 19 Juli 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/20/98313-sarwendah.jpg)
"Jadi terakhir ada komplikasi lah ada gagal ginjal, gagal jantung, terus terakhir gagal pernapasan. Jadi makanya yang membuat semuanya begitu cepat," pungkas Sarwendah.
Hingga kini, jenazah masih berada di rumah duka Grand Heaven. Rencananya, keluarga akan melakukan kremasi pada 23 Juli 2025.