Gelanggang Musik Cherrypop 2025, Inspirasi dari Kebudayaan Indonesia Setelah Kemerdekaan RI

Sabtu, 02 Agustus 2025 | 18:37 WIB
Gelanggang Musik Cherrypop 2025, Inspirasi dari Kebudayaan Indonesia Setelah Kemerdekaan RI
(Dok: Cherrypop 2025)

Suara.com - Sebentar lagi Cherrypop akan digelar pada 9 dan 10 Agustus 2025 di Lapangan Panahan Kenari, Yogyakarta. Dipromotori oleh Swasembada Kreasi, acara ini merupakan gelaran yang keempat kalinya sejak 2022. Tahun ini, Cherrypop mengusung tema “Gelanggang Musik” yang terinspirasi dari Surat Pernyataan Gelanggang Tahun 1950, sebuah pernyataan dari Gelanggang Sastra dan Seniman Merdeka sebagai sikap terhadap arah kebudayaan Indonesia pascakemerdekaan.

“Gelanggang” menjadi ruang bertemunya mereka yang percaya bahwa pop kalcer bukanlah
konsumsi semata, melainkan cara hidup. Unsur ini meliputi visual art yang tumbuh dari skena bawah tanah hingga film yang lahir dari keresahan kota kecil. “Di Gelanggang Musik, berbagai ekosistem kreatif saling bertemu dan tumbuh bersama. Ini merupakan gelanggang bagi mereka yang menjadikan pop kalcer sebagai cara hidup. Musik menjadi pintu masuk bagi seni visual, fesyen, film, merchandise, desain, zine, hingga gerakan kolektif” tutur Arsita Pinandita sebagai Creative Director Cherrypop.

Cherrypop 2025 juga menggandeng Ardhira Putra sebagai Commission Artist yang bertanggung jawab penuh untuk meracik visual Cherrypop tahun ini. Ardhira adalah seorang Visual Artist yang memadukan estetika era 80 hingga 90an dengan nuansa City Pop, Vaporwave hingga budaya pop Asia. Dalam visual Cherrypop 2025, Ardhira memamerkan visual gemerlap dan sarat simbol. Warna-warna menyala, ikon popkalcer, dan ragam tipografi urban berpadu dalam satu komposisi yang menyuratkan sebuah ikrar kebudayaan.

(Dok: Cherrypop 2025)
(Dok: Cherrypop 2025)

Deretan Penampil Cherrypop 2025

Cherrypop 2025 resmi merilis seluruh deretan penampil, total ada 58 penampil yang memadukan beberapa lintas genre musik dengan nuansa Mitos, terdiri dari The Monophones, Kornchonk Chaos, Dojihatori, Santet. Kemudian ada Emerging yang dibawakan  leh Om Kacau Balau, The Skit, Loon, dan Colorcode.

Berbeda dari tahun sebelumnya yang menyuguhkan tiga panggung berbeda, yaitu Cherry Stage, Nanaba Stage, dan Yayapa Stage. Namun pada tahun ini, Cherrypop 2025 menambah satu panggung lagi yang diberi nama Chilli Stage. Panggung ini dirancang khusus untuk membuka ruang bagi format musik di luar struktur band. Nantinya Chilli Stage akan dibuat dengan konsep intimate gigs, tertutup, dan hanya dapat dikunjungi maksimal 100 orang saja.

Cherrypop 2025 terdapat kolaborasi spesial antara band dan seniman visual yang disajikan dalam satu pertunjukan, diantaranya The Adams yang akan berkolaborasi dengan Eko Nugroho, seniman rupa asal Yogyakarta yang sudah memamerkan karyanya baik nasional hingga internasional. Ia sudah menyelami dunia seni sejak duduk di bangku sekolah, tepatnya di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR). Eko sendiri sudah banyak menyelenggarakan pameran, seperti ROH Project, Jakarta Indonesia (2023), hingga Musèe d’Art Moderne de la Ville de Paris, Perancis (2013).

Tak hanya itu, kolaborasi spesial ini juga melibatkan band FSTVLST yang akan berkolaborasi dengan Angki Pu, seniman yang memiliki nama lengkap Angki Purbandono ini merupakan seniman yang tinggal dan bekerja di Yogyakarta sekaligus pendiri dari Ruang MES 56 dan PAPs (Prison Art Program). Angki sudah melalang buana di dunia seni, mulai dari Residensi 1 Tahun Asian Artist Fellowship dan Changdong Art Studio di Korea Selatan.

Selain itu, Angki juga pernah menggelar pameran tunggal di berbagai tempat, seperti 2 Folders from Fukuoka, Fukuoka Asian Art Museum, Fukuoka, Jepang (2010) hingga Grey Area di Bangkok, Thailand (2017).

Baca Juga: Dukungan BRI Sampai ke UMKM Kepulauan: Ini Kisah Aiko Maju, Pemasok Dapur Umum MBG

Program-program Spesial Cherrypop 2025

Cherrypop 2025 berkolaborasi bersama Koloni Gigs, Wave Cult, dan Buku Akik. Menghadirkan kembali program-program spesial yang dikemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dari pre-event hingga di main event. Nantinya, beberapa program akan dibagi dalam beberapa area, diantaranya Cherry District yang didalamnya akan ada Record Store yang berkolaborasi dengan Jogja Record Store Club yang akan menjajakan berbagai rilisan fisik musik seperti Kaset Pita, CD, dan Piringan Hitam.

Cherry Shop nantinya akan menyediakan official merchandise band yang tampil di Cherrypop 2025, official merchandise kolaborasi Cherrypop dengan beberapa band penampil, serta official merchandise Cherrypop yang didesain langsung oleh Ardhira Putra selaku Commission Artist. Ada juga aktivasi berupa Signing Session bersama band-band yang tampil dan Open Deck Spinning yang berkolaborasi dengan Koloni Gigs untuk siapapun yang ingin memutar koleksi piringan hitamnya. Masih di area yang sama, akan ada Pameran Arsip oleh Lokananta.

Tahun ini, Cherrypop masih akan menghadirkan program Live Sablonase yang berkolaborasi dengan Krack! Studio dan East Division, yang nantinya pengunjung bisa membawa kaos polos sendiri untuk disablon. Ada pun Indofood melalui Indomilk dan Chitato turut mendukung Cherry Market yang menghadirkan 50 tenant brand FnB yang akan menjajakan kuliner kalcer selama acara berlangsung.

Marilah rayakan arena kebudayaan ini bersama-sama di Cherrypop 2025 “Gelanggang Musik”. Gelanggang ini adalah tempat semua orang bisa datang sebagai dirinya dan pulang sebagai bagian dari kebudayaan dunia.

Karcis Cherrypop 2025 bisa didapatkan secara online melalui website resmi Cherrypop (cherrypop.id) atau kunjungi langsung di beberapa official offline ticket box di Jogja, yang bisa didapatkan di Sebelas Coffee (all Jogja outlet), Saorsa Utara, Saorsa Selatan, Songolas, Bolo Space, Mili by Shaggydog, dan JRNY Coffee & Records, atau bisa juga di Youth Space (Klaten), Lajur Tengah (Magelang), dan Malibu (Semarang). Untuk info lebih lanjut bisa cek di instagram Cherrypop (@cherrypopfest).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI