Mpok Alpa, kata Aji, selalu berhasil membuat anak-anak merasa nyaman, terutama si kembar yang bisa langsung tidur nyenyak hanya dengan pelukan hangat dari sang ibu.
Kenangan itu membuat Aji kembali menitikan air mata, mengingat betapa besar perjuangan istrinya selama melawan sakit kanker payudara yang menggerogoti tubuhnya.
Mpok Alpa diketahui meninggal dunia pada usia 38 tahun setelah berjuang melawan kanker payudara stadium lanjut yang sudah diidapnya sejak hamil anak kembarnya.
Meski tengah mengandung, dia tetap berusaha menjalani pengobatan seperti kemoterapi dan bahkan sempat bolak-balik ke Malaysia untuk mendapatkan perawatan medis.
Keputusan untuk tetap bekerja di tengah kondisi sakit yang berat membuat banyak orang kagum karena ia tetap terlihat ceria di hadapan publik.
Tidak banyak yang mengetahui penyakit yang dideritanya karena Mpok Alpa memilih merahasiakan kondisinya demi menjaga perasaan keluarga dan para penggemarnya.
![Suami almarhum Mpok Alpa, Ajie Darmaji (baju putih), saat prosesi pemakaman di Pemakaman Wakaf Kujaran, Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Jumat sore 15 Agustus 2025 [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/15/59496-suami-almarhum-mpok-alpa-ajie-darmaji-baju-putih.jpg)
Hanya segelintir orang terdekat seperti suami dan beberapa rekan kerja yang mengetahui perjuangan berat yang dijalaninya selama hampir tiga tahun.
Kepergian Mpok Alpa tentu meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarganya tetapi juga bagi banyak sahabat artis yang mengenalnya sebagai sosok penuh keceriaan.
Kini, beban berat berada di pundak Aji yang harus melanjutkan hidup tanpa pendamping sekaligus berusaha menjadi ayah dan ibu bagi keempat anaknya.
Baca Juga: Perjuangan Mpok Alpa: Idap Kanker Payudara Sejak Hamil, Tetap Semangat Menyusui Anak Kembar
Bagi Aji, kehilangan istrinya bukan sekadar kehilangan pasangan hidup, tetapi juga kehilangan sosok sahabat dan ibu luar biasa bagi anak-anaknya.
Kontributor : Chusnul Chotimah