Cerita Malin Kundang Ditafsirkan Ulang di Film Baru Joko Anwar

Rabu, 01 Oktober 2025 | 21:00 WIB
Cerita Malin Kundang Ditafsirkan Ulang di Film Baru Joko Anwar
Joko Anwar dan Tia Hasibuan, produser film Legenda Kelam Malin Kundang dalam sesi wawancara di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Rabu, 1 Oktober 2025 [Suara.com/Tiara Rosana]
Baca 10 detik
  • Joko Anwar garap film yang terinspirasi cerita Malin Kundang
  • Sisi lain Malin Kundang jadi dominasi cerita di film ini
  • Judul yang dipakai adalah Legenda Kelam Malin Kundang

Suara.com - Cerita Malin Kundang selama ini dikenal sebagai dongeng pengantar tidur tentang anak durhaka yang dikutuk jadi batu.

Namun, di tangan dingin Joko Anwar sebagai produser, legenda ini dirombak total menjadi sesuatu yang lebih gelap, misterius, dan relevan dengan zaman. Judulnya pun tak main-main, yakni Legenda Kelam Malin Kundang.

Lantas, sisi kelam apa yang sebenarnya ingin diungkap?

Film yang akan tayang pada November 2025 ini rupanya tidak sekadar menceritakan ulang kisah klasik tersebut.

Dalam sesi wawancara di Cipete, Jakarta Selatan, pada Rabu, 1 Oktober 2025, Joko Anwar dan tim memberikan bocoran bahwa film ini akan menggali jauh lebih dalam dari sekadar isu durhaka.

"Kita selalu bilang bahwa film Legenda Kelam Malin Kundang ini adalah tentang intergenerational trauma," kata Joko Anwar.

Istilah ini merujuk pada beban psikologis atau trauma yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Artinya, film ini tidak akan menyalahkan Malin Kundang sepenuhnya, melainkan mencoba mencari tahu akar masalah yang mungkin berasal dari generasi sebelumnya.

"Ketika kita mendekonstruksi, kita mencoba untuk mencari tahu, 'Awalnya apa sih ini terjadi?'" tambah sineas peraih Piala Citra tersebut.

Baca Juga: Baru Dilantik, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Sudah Bikin Joko Anwar Emosi

Joko Anwar dan Tia Hasibuan, produser film Legenda Kelam Malin Kundang dalam sesi wawancara di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Rabu, 1 Oktober 2025 [Suara.com/Tiara Rosana]
Joko Anwar dan Tia Hasibuan, produser film Legenda Kelam Malin Kundang dalam sesi wawancara di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Rabu, 1 Oktober 2025 [Suara.com/Tiara Rosana]

Pendekatan ini sejalan dengan pernyataan penulis Aline Djayasukmana yang menyebut film ini sebagai "reinterpretasi" atau penafsiran ulang.

Premisnya sendiri sudah cukup membuat penasaran, yaitu seorang pelukis sukses bernama Alif (diperankan Rio Dewanto) tiba-tiba didatangi seorang perempuan yang mengaku ibunya. Namun, Alif merasa perempuan itu adalah penipu.

"Ide awalnya itu memang dari Bang Joko, tentang seorang karakter yang kedatangan ibunya, tapi dia merasa ibunya bukan ibunya," jelas Aline.

Dengan kata lain, "kelam" dalam judul ini bukan hanya merujuk pada kutukan menjadi batu, melainkan pada lapisan misteri psikologis, trauma masa lalu, dan ketidakpastian identitas yang akan dihadapi para karakternya.

Film ini seolah bertanya, benarkah Malin Kundang sepenuhnya bersalah, atau ada rahasia kelam dalam keluarganya yang tak pernah terungkap?

Bagi para penonton, ini adalah undangan untuk melihat legenda yang sudah mendarah daging dari sudut pandang yang sama sekali baru, lebih gelap, dan pastinya penuh plot twist khas garapan Joko Anwar.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI