Nabilah Eks JKT48 Jadi Relawan ke Yordania, Sempat Dicurigai Bawa Sajam

Senin, 10 November 2025 | 17:03 WIB
Nabilah Eks JKT48 Jadi Relawan ke Yordania, Sempat Dicurigai Bawa Sajam
Nabilah Ayu. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Nabilah Ayu sempat ikut misi kemanusian, membantu pengungsi Palestina di Yordania
  • Nabilah Ayu dicurigai membawa senjata tajam
  • Nabilah Ayu prihatin melihat para pengungsi

Suara.com - Aktris sekaligus mantan personel JKT48, Nabilah Ayu, membagikan pengalaman menegangkan saat menjalankan misi kemanusiaan, yaitu membantu pengungsi Palestina di Yordania.

Tak disangka, parasnya membuat dia sempat dicurigai sebagai warga Palestina hingga harus menjalani pemeriksaan ulang yang menekan mentalnya.

Insiden tersebut terjadi ketika Nabilah melintasi perbatasan. Petugas keamanan di sana tiba-tiba menaruh curiga padanya saat proses pemeriksaan tubuh.

"Pas sampai di sana di perbatasan tuh aku sempat dikira orang Palestina," kata Nabila Ayu saat ditemui di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, pada Jumat, 7 November 2025.

Nabilah mendengar petugas berbisik kepada rekannya sambil menunjuk ke arahnya.

"Mereka tuh kayak ngomong ke temannya gitu kayak 'Palestina', dia pikir aku orang Palestina," sambungnya.

Akibatnya, Nabilah harus masuk ke ruang pemeriksaan khusus untuk diperiksa ulang.

Di dalam ruangan tersebut, dia bahkan ditanya apakah membawa senjata tajam. Merasa tertekan dan takut jika salah bicara, Nabila pun terpaksa berakting.

"Terus ditanya nih kayak aku bawa sajam, 'enggak' Terus aku bilang kayak, 'em?' gitu, kayak aku pura-pura enggak bisa Bahasa Inggris sih, biar enggak ditanya terlalu dalam," jelasnya.

Baca Juga: Eks JKT48 Nabilah Ayu Kena Roasting Netizen Gegara Sebut Power Steering, Kok Bisa?

Meskipun lolos dari pemeriksaan, Nabilah mengakui momen tersebut sangat menguji mentalnya. Rasa takut akan hal-hal yang tidak diinginkan sempat menghantuinya.

"Mental kita tuh benar-benar kayak lagi jadi lebih mendapatkan tekanan gitu. Jadi, memang ketakutannya tuh bukan yang kayak takut sama mereka ya, tapi takut akan hal-hal yang tidak terjadi itu muncul," tuturnya.

Meski diwarnai insiden mencekam, perjalanan spiritual dari tanggal 22 September hingga 5 Oktober 2025 tersebur justru menjadi titik balik yang mengubah hidupnya.

Bertemu langsung dengan para pengungsi, terutama anak-anak yang menjadi korban, membuatnya merasa "tertampar".

"Benar-benar ketemu mereka tuh yang mengubah kerangka berpikir aku sungguh, mengubah tujuan hidup aku lagi," terang Nabilah.

Melihat keteguhan iman para pengungsi di tengah penderitaan membuat Nabilah sadar untuk lebih bersyukur atas segala nikmat yang sering dia lupakan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI