Rambo: Last Blood: Salam Perpisahan Paling Brutal dari Sylvester Stallone, Malam Ini di Trans TV

Ferry Noviandi Suara.Com
Jum'at, 05 Desember 2025 | 19:15 WIB
Rambo: Last Blood: Salam Perpisahan Paling Brutal dari Sylvester Stallone, Malam Ini di Trans TV
Rambo: Last Blood yang dibintangi Sylvester Stallone dan Yvette Monreal akan tayang Jumat (5/12/2025) malam ini pukul 21.00 WIB di Trans TV. [YouTube]
Baca 10 detik
  • Film Rambo: Last Blood (2019) menampilkan Sylvester Stallone dalam misi terakhirnya di peternakan Arizona.
  • Penculikan Gabrielle oleh kartel Meksiko memaksa Rambo membangkitkan sisi gelapnya untuk pembalasan dendam.
  • Film ini memecah opini; kritikus menilai rendah, namun penonton umum memuji aksi brutal dan penyelesaian emosionalnya.

Suara.com - Trans TV Jumat (5/12/2025) malam ini pukul 21.00 WIB akan menayangkan film Rambo: Last Blood. Sebelum Anda menyaksikan filmnya, berikut kami sajikan sinopsisnya.

Hampir empat dekade sejak John Rambo pertama kali menghiasi layar lebar dalam First Blood (1982), Sylvester Stallone kembali mengenakan ikat kepala ikoniknya untuk satu misi terakhir.

Dirilis pada tahun 2019, Rambo: Last Blood disajikan sebagai babak penutup dari saga veteran Perang Vietnam yang penuh trauma ini.

Berbeda dengan pendahulunya yang berlatar di hutan belantara Vietnam, Afghanistan, atau Burma, film kelima ini membawa perang ke halaman rumah Rambo sendiri.

Bagi para penggemar film aksi klasik, Last Blood menawarkan nostalgia yang bercampur dengan kekerasan tanpa kompromi, meski memicu perdebatan sengit antara kritikus dan penonton.

Rambo: Last Blood yang dibintangi Sylvester Stallone dan Yvette Monreal akan tayang Jumat (5/12/2025) malam ini pukul 21.00 WIB di Trans TV. [YouTube]
Rambo: Last Blood yang dibintangi Sylvester Stallone dan Yvette Monreal akan tayang Jumat (5/12/2025) malam ini pukul 21.00 WIB di Trans TV. [YouTube]

Sinopsis: Ketika Perang Mengikuti Rambo Pulang

Cerita mengambil latar waktu 11 tahun setelah peristiwa di film keempat. John Rambo (Sylvester Stallone) kini menjalani hidup tenang di peternakan kuda milik mendiang ayahnya di Bowie, Arizona.

Ia tinggal bersama Maria Beltran (Adriana Barraza) dan cucu perempuannya yang sudah dianggap Rambo sebagai anak sendiri, Gabrielle (Yvette Monreal).

Kedamaian Rambo yang rapuh terusik ketika Gabrielle bersikeras pergi ke Meksiko untuk mencari ayah kandungnya yang telah menelantarkannya.

Baca Juga: Review Film Timur: Dipenuhi Citra Baik TNI AD

Meski Rambo dan Maria melarang keras, mengingat Rambo tahu betul betapa kejamnya dunia luar, Gabrielle diam-diam pergi.

Sesuai prediksi terburuk Rambo, perjalanan Gabrielle berujung petaka. Ia dikhianati dan diculik oleh kartel perdagangan manusia yang dipimpin oleh Hugo dan Victor Martinez.

Rambo: Last Blood yang dibintangi Sylvester Stallone dan Yvette Monreal akan tayang Jumat (5/12/2025) malam ini pukul 21.00 WIB di Trans TV. [YouTube]
Rambo: Last Blood yang dibintangi Sylvester Stallone dan Yvette Monreal akan tayang Jumat (5/12/2025) malam ini pukul 21.00 WIB di Trans TV. [YouTube]

Mengetahui hal ini, Rambo terpaksa membangkitkan kembali sisi gelap dalam dirinya yang selama ini ia coba kubur.

Ia tidak hanya datang untuk menyelamatkan Gabrielle, tetapi untuk membawa "neraka" kepada mereka yang menyakiti satu-satunya keluarga yang ia miliki.

Transformasi dari Prajurit Menjadi Pembalas Dendam

Perubahan tone dalam Last Blood sangat terasa.

Sutradara Adrian Grunberg mengubah Rambo dari seorang prajurit gerilya menjadi sosok vigilante dalam film revenge thriller yang mengingatkan kita pada film Taken atau Man on Fire, namun dengan tingkat kebrutalan khas Stallone.

Dinamika Emosional Stallone dan Monreal

Kekuatan utama film ini di babak pertama adalah hubungan antara Rambo dan Gabrielle.

Yvette Monreal berhasil menjadi penyeimbang emosional bagi karakter Rambo yang kaku.

Chemistry ayah-anak ini krusial untuk membuat penonton peduli pada amukan Rambo di babak akhir.

Kita melihat Rambo yang mencoba menjadi manusia normal, namun trauma masa lalu (PTSD) tetap menghantuinya.

Aksi Klimaks yang Memuaskan Fans

Bagi penggemar gore, babak terakhir film ini adalah sebuah pesta visual. Rambo mengubah peternakannya menjadi labirin jebakan mematikan.

Adegan ini sering digambarkan oleh media luar sebagai versi "dewasa dan sadis" dari Home Alone.

Keahlian Rambo dalam perang gerilya diterjemahkan menjadi pembantaian jarak dekat yang viseral.

Kontroversi dan Penerimaan

Penting untuk dicatat bahwa film ini memecah belah opini. Kritikus film internasional memberikan ulasan yang cukup pedas.

Mengutip dari Rotten Tomatoes, film ini hanya mendapat skor rendah dari kritikus karena dianggap terlalu mengandalkan kekerasan grafis dan penggambaran stereotipikal terhadap Meksiko yang dianggap xenofobia.

Namun, data audiens menunjukkan cerita berbeda. Penonton umum memberikan skor yang sangat tinggi, memuji aksi tanpa basa-basi dan penyelesaian emosional dari karakter legendaris ini.

Stallone sendiri membela film ini dengan mengatakan bahwa Rambo adalah tentang "sisi gelap dari sifat manusia."

Rambo: Last Blood mungkin bukan karya sinematik yang sempurna atau memiliki kedalaman filosofis seperti film pertamanya, First Blood.

Namun, sebagai film aksi, ia menunaikan janjinya: brutal, cepat, dan emosional.

Ini adalah surat cinta berdarah bagi penggemar setia yang ingin melihat John Rambo menghabisi musuh-musuhnya untuk terakhir kalinya.

Bagi Anda pecinta genre aksi era 80-an dan 90-an, penampilan Stallone dan Yvette Monreal di sini layak untuk disaksikan kembali di layanan streaming favorit Anda.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI