Taufiq LIDA Sentil Bupati di Aceh yang Nyerah Hadapi Bencana

Sabtu, 06 Desember 2025 | 15:23 WIB
Taufiq LIDA Sentil Bupati di Aceh yang Nyerah Hadapi Bencana
Taufiq LIDA [Instagram]
Baca 10 detik
  • Taufiq LIDA mengapresiasi kinerja Gubernur Aceh dalam penanganan bencana, namun menyentil beberapa kepala daerah (Bupati) yang dinilai 'hilang' dan tidak berada di lokasi saat rakyatnya menderita.
  • Bantuan yang masuk dinilai sangat minim dibandingkan skala bencana, dan distribusi terhambat parah akibat infrastruktur yang rusak serta kelangkaan BBM.
  • Kendala utama di lokasi bencana adalah masalah logistik, BBM, dan terputusnya jaringan komunikasi (sinyal), yang membuat koordinasi dan penyaluran bantuan menjadi sangat sulit.

Suara.com - Penanganan bencana banjir di Aceh mendapat sorotan tajam dari Taufiq LIDA.

Pulang ke kampung halaman dan melihat langsung kehancuran yang terjadi, ia memberikan penilaian jujur terhadap kinerja pemerintah daerah setempat.

Dalam wawancara di Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2025), Taufiq tidak segan memberikan apresiasi kepada pejabat yang sigap.

Ia melihat Gubernur Aceh bekerja keras menangani situasi darurat ini.

"Ya, kalau dari gubernur sendiri memang sangat kita apresiasi, kerjanya luar biasa," kata Taufiq memulai penilaiannya.

Namun, pujian tersebut tidak berlaku rata.

Taufiq LIDA menyayangkan sikap beberapa kepala daerah tingkat dua yang dinilai lamban, bahkan tak terlihat batang hidungnya di lokasi bencana.

Ia juga mengakui ada bupati yang gerak cepat alias gercep. Namun, kritikan pedas ia layangkan bagi pejabat yang justru menghilang saat rakyatnya membutuhkan sosok pemimpin.

"Ada beberapa bupati yang memang luar biasa secara langsung gercep dalam menanggulangi bencana ini, tapi ada beberapa yang hilang, nggak ada di tempatnya," sentil Taufiq.

Baca Juga: Kesaksian Taufiq LIDA di Lokasi Bencana Aceh: Korban Lolos dari Maut, Kini Kelaparan

Beberapa bupati di Aceh memang terang-terangan menyerah menghadapi Banjir. Merespons hal tersebut, Gubernur Aceh Muzakir Munaf alias Mualem meminta mereka untuk mengundurkan diri saja.

Selain masalah kepemimpinan, kendala teknis di lapangan menjadi penghambat utama. Taufiq LIDA menyoroti minimnya bantuan yang masuk jika dibandingkan dengan luasnya area terdampak.

Kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bantuan sangat terasa. Hal ini memperparah penderitaan para korban yang sedang menunggu uluran tangan.

"Sangat sedikit sekali dengan bencana yang begitu besar, bantuan yang begitu besar memang sangat sedikit," keluhnya.

Masalah utama distribusi adalah logistik dan infrastruktur. Jalanan yang putus dan jembatan yang hancur membuat penyaluran bantuan tersendat parah.

Bahan bakar minyak (BBM) juga menjadi barang langka yang sangat krusial untuk operasional alat berat dan kendaraan evakuasi.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI