Hanya Beda Satu Menit, Gilang Dirga Ceritakan Detik-Detik Sang Ayah Meninggal Dunia

Rabu, 31 Desember 2025 | 13:12 WIB
Hanya Beda Satu Menit, Gilang Dirga Ceritakan Detik-Detik Sang Ayah Meninggal Dunia
Gilang Dirga tak bisa menyembunyikan kesedihan usai prosesi pemakaman sang ayah, Wendi Indra bin Muhammad Yasin yang meninggal Rabu (31/12/2025) dini hari tadi. Jenazah dimakamkan di TPU Al Hidayah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada pagi tadi. [Tiara Rosana/Suara.com]
Baca 10 detik
  • Wendi Indra bin Muhammad Yasin meninggal mendadak pada Rabu, 31 Desember 2025, setelah dilarikan ke RS.
  • Almarhum sempat mengalami serangan jantung beberapa tahun, namun selalu menunjukkan sikap tegar di hadapan keluarga.
  • Gilang Dirga merasa kehilangan karena ayahnya adalah sosok suportif dan sahabat dekat bagi cucunya, Gin.

Suara.com - Kepergian Wendi Indra bin Muhammad Yasin menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar Gilang Dirga

Usai prosesi pemakaman yang berlangsung khidmat di TPU Al Hidayah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu, 31 Desember 2025, Gilang berbagi cerita mengenai detik-detik terakhir sang ayah hingga sosok almarhum yang begitu membekas di hati cucunya.

Gilang yang masih mengenakan busana penuh tanah tampak berusaha tegar meski matanya sembab. Dia mengungkapkan bahwa kepergian sang ayah terbilang sangat mendadak dan cepat.

Kronologi: Satu Menit yang Mengubah Segalanya

Irfan Hakim memberikan pelukan sebagai dukungan moril untuk Gilang Dirga yang ditinggal sang ayah untuk selamanya. Ayah Gilang, Wendi Indra bin Muhammad Yasin meninggal dunia Rabu (31/12/2025) dini hari tadi dan dimakamkan di TPU Al Hidayah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pagi tadi. [Tiara Rosana/Suara.com]
Irfan Hakim memberikan pelukan sebagai dukungan moril untuk Gilang Dirga yang ditinggal sang ayah untuk selamanya. Ayah Gilang, Wendi Indra bin Muhammad Yasin meninggal dunia Rabu (31/12/2025) dini hari tadi dan dimakamkan di TPU Al Hidayah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pagi tadi. [Tiara Rosana/Suara.com]

Menurut penuturan suami Adiezty Fersa ini, tidak ada firasat khusus sebelum sang ayah berpulang. 

Pada malam kejadian, Gilang berada di kediamannya, sementara sang ayah berada di rumahnya sendiri yang letaknya tidak berjauhan. 

Namun, sebuah panggilan telepon di tengah malam mengubah suasana menjadi kepanikan.

"Gue pun juga ditelepon, setelah itu ditelepon lagi satu menit kemudian tiba-tiba Papa sudah enggak ada. Ya secepat itulah," ungkap Gilang di hadapan awak media usai pemakaman.

Gilang menjelaskan bahwa sang ayah sempat dilarikan ke rumah sakit segera setelah kondisinya menurun. Namun, takdir berkata lain. 

Baca Juga: Dunia Rock Tanah Air Berduka, Mantan Drummer God Bless dan Gong 2000 Yaya Moektio Tutup Usia

Setibanya di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa lelaki berusia 63 tahun tersebut telah tiada. Berdasarkan surat kematian, Wendi Indra mengembuskan napas terakhir pada pukul 00.40 WIB.

"Sempat dibawa ke rumah sakit, terus pas sampai di rumah sakit ya ternyata memang sudah tidak terselamatkan," tambahnya dengan nada pelan.

Berjuang Melawan Sakit dengan Wajah Tegar

Gilang Dirga tak bisa menyembunyikan kesedihan usai prosesi pemakaman sang ayah, Wendi Indra bin Muhammad Yasin yang meninggal Rabu (31/12/2025) dini hari tadi. Jenazah dimakamkan di TPU Al Hidayah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada pagi tadi. [Tiara Rosana/Suara.com]
Gilang Dirga tak bisa menyembunyikan kesedihan usai prosesi pemakaman sang ayah, Wendi Indra bin Muhammad Yasin yang meninggal Rabu (31/12/2025) dini hari tadi. Jenazah dimakamkan di TPU Al Hidayah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada pagi tadi. [Tiara Rosana/Suara.com]

Mengenai penyebab meninggalnya, Gilang menuturkan riwayat kesehatan sang ayah. Sejak mengalami serangan jantung beberapa tahun silam, kondisi fisik almarhum memang perlahan menurun. 

Kendati demikian, Wendi Indra dikenal sebagai sosok yang enggan terlihat lemah di hadapan anak-anaknya.

"Sejak itu (serangan jantung) kondisi tubuhnya tuh melemah. Jadi selama beberapa tahun terakhir ini memang dia tuh kayak napas saja susah. Jadi ya dia struggle juga lah sebetulnya," jelas sang presenter sambil menitikkan air mata.

"Cuma almarhum tuh orang yang enggak mau kelihatan lemah, jadi dia harus kelihatan kuat gitu ya. Qodarullah-nya tadi malam, ya mungkin sudah sampai di ajalnya lah," sambung Gilang.

Gin Dirga Kehilangan Sosok 'Unggang'

Gilang Dirga tak bisa menyembunyikan kesedihan usai prosesi pemakaman sang ayah, Wendi Indra bin Muhammad Yasin yang meninggal Rabu (31/12/2025) dini hari tadi. Jenazah dimakamkan di TPU Al Hidayah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada pagi tadi. [Tiara Rosana/Suara.com]
Gilang Dirga tak bisa menyembunyikan kesedihan usai prosesi pemakaman sang ayah, Wendi Indra bin Muhammad Yasin yang meninggal Rabu (31/12/2025) dini hari tadi. Jenazah dimakamkan di TPU Al Hidayah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada pagi tadi. [Tiara Rosana/Suara.com]

Salah satu hal yang paling membuat hati Gilang teriris adalah dampak kepergian sang ayah terhadap putranya, Gin Dirga. 

Bagi Gin, almarhum bukan sekadar kakek, melainkan teman bermain yang sangat dekat. 

Gin memiliki panggilan sayang khusus untuk kakeknya, yakni "Unggang", sebutan untuk kakek dalam bahasa Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

"Yang bikin gue sedihnya tuh berkali-kali lipat itu karena Gin. Unggang-nya tuh temennya banget. Sahabatnya banget Unggang-nya itu," tutur Gilang dengan mata berkaca-kaca. 

"Jadi si Gin tuh kehilangan bukan cuma kakeknya tapi sahabatnya juga," lanjut dia.

Meski masih kecil, Gin tampaknya sudah mengerti bahwa sang kakek telah pergi untuk selamanya. Gilang menyebut putranya sempat menangis saat melihat jenazah sang kakek di rumah duka.

Sosok Ayah dan Mertua yang Suportif

Di mata Gilang, Wendi Indra adalah figur ayah yang luar biasa. Almarhum selalu memberikan dukungan penuh terhadap karier Gilang di dunia hiburan maupun aspek kehidupan lainnya.

Tidak ada keinginan almarhum yang belum terpenuhi, dan Gilang merasa ayahnya pergi dalam keadaan baik.

"Beliau bukan orang yang sempurna, tapi kita anak-anaknya menganggap dia tuh laki-laki hebat lah. Support, di entertain support, di mana-mana support," kenangnya.

Kedekatan almarhum juga dirasakan betul oleh menantunya, Adiezty Fersa. Hubungan keduanya digambarkan sangat hangat layaknya ayah dan anak kandung sendiri.

"Dekat banget. Karena sudah kayak bapak sendiri lah kalau si Adiez gitu," ujar Gilang.

Menutup wawancara, Gilang menegaskan bahwa dia dan keluarga telah ikhlas menerima takdir ini. Dia tidak merasa ada penyesalan atau hal yang belum terlaksana, karena meyakini bahwa skenario Tuhan adalah yang terbaik. 

Pesan-pesan terakhir sang ayah pun sederhana namun mendalam, selayaknya nasihat orang tua pada umumnya.

"Ya sama seperti orang tua pada umumnya, jaga salat, ingat akhirat, doakan orang tua," pungkas Gilang seraya memohon doa agar almarhum ditempatkan di sisi terbaik Tuhan Yang Maha Esa.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI