UNICEF: Perang Melawan Ebola Perlu Dana Rp6 Triliun

Doddy Rosadi Suara.Com
Sabtu, 13 Desember 2014 | 08:23 WIB
UNICEF: Perang Melawan Ebola Perlu Dana Rp6 Triliun
Ilustrasi Ebola. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan PBB untuk Anak-anak  (UNICEF) meminta bantuan 500 juta dolar Amerika atau sekitar Rp6 triliun untuk mengembangkan upaya memerangi virus Ebola di Afrika Barat selama enam bulan ke depan.

UNICEF menyatakan dana tersebut akan memungkinkan dilanjutkannya penanganan dua penggerak utama penularan Ebola  yaitu kurangnya isolasi dini pasien dan pemakaman yang tidak aman dan pada saat yang sama meraih peluang untuk memperkokoh perawatan kesehatan primer dan sistem pendukung sosial di salah satu wilayah paling miskin di dunia tersebut.

UNICEF akan mendukung sebanyak 300 pusat perawatan masyarakat, pusat pemantauan dan instalasi isolasi cepat di daerah pedesaan serta menyediakan layanan perlindungan anak buat sebanyak 10.000 anak yang orang tua atau pemberi perawatan mereka telah meninggal akibat Ebola.

"UNICEF akan mempercepat kegiatannya di pusat masyarakat guna menghentikan wabah tersebut, mendukung isolasi dini kasus, mendorong pemakaman yang lebih aman dan meningkatkan kesadaran yang berlanjut serta memahami virus itu serta resikonya," kata Koordinator Ebola Global UNICEF Peter Salama.

Selain itu, dana tersebut akan digunakan untuk memelihara atau mempersiapkan dimulainya kembali layanan pendidikan dan kesehatan dasar. UNICEF menyatakan sebanyak 200 juta dolar Amerika sejauh ini telah diperoleh.

"Kami juga dapat meraih kesempatan baik guna membantu membangun pusat perawatan kesehatan primer yang aktif dan layanan lain sosial yang akan memberi manfaat jangka panjang buat anak-anak dan keluarga, setelah Ebola dapat dikalahkan," ujarnya.

UNICEF juga mendukung semua negara yang berisiko diserang wabah Ebola untuk sepenuhnya mempersiapkan diri, melalui kegiatan peningkatan kesadaran proaktif dan, untuk mendahului setiap wabah, mendukung protokol bagi pengawasan dan pendeteksian serta penanganan kasus. (Xinhua/Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI