Bayi Kembar dari Dua Rahim Berbeda dan 4 Berita Kesehatan Lainnya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 14 Juli 2020 | 21:07 WIB
Bayi Kembar dari Dua Rahim Berbeda dan 4 Berita Kesehatan Lainnya
Ilustrasi bayi kembar identik (Pixabay/3194556)

Suara.com - Seorang perempuan mengalami kasus langka, di mana ia melahirkan bayi kembar bukan dari satu rahim, melainkan dua rahim yang berbeda. Kok bisa?

Ada juga kata pakar tentang penggunaan sinar UV di rumah sakit serta rahasia panjang umur dengan makan proteni nabati.

Simak berita kesehatan menarik dari Suara.com, Selasa (14/7/2020).

1. Kasus Langka, Perempuan Ini Lahirkan Anak Kembar dari Dua Rahim Berbeda

Ilustrasi anak kembar. (Foto: shutterstock)
Ilustrasi anak kembar. (Foto: shutterstock)

Dalam suatu kasus genetika yang langka, seorang perempuan harus melahirkan dua kali lewat dua rahimnya, dan masing-masing dengan bayinya sendiri.

Ibu Inggris memiliki kondisi yang sangat langka yang dikenal sebagai uterus didelphys - di mana ia mengembangkan dua rahim bukan satu pada umumnya. 

Baca selengkapnya

2. Disebut Membunuh Virus Corona, Pakar Menyarankan Penggunaan Sinar UV di RS

Ilustrasi sinar UV di laboratorium (Pixabay)
Ilustrasi sinar UV di laboratorium (Pixabay)

Selama ini sinar ultraviolet atau sinar UV sudah digunakan untuk membunuh patogen, termasuk virus corona atau SARS-CoV-2. Namun, dibutuhkan jenis serta dosis UV yang tepat untuk melakukannya.

Baca Juga: Gejala Aneh Corona Covid-19 dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya

Dengan kata lain, banyak perangkat sinar UV di rumah yang mengklaim dapat membunuh virus corona kemungkinan bukan hal yang aman.

Baca selengkapnya

3. Rahasia Umur Panjang, Yuk Ganti Asupan Protein Hewani dengan Nabati

Ilustrasi lansia panjang umur (Shutterstock)
Ilustrasi lansia panjang umur (Shutterstock)

Sebuah studi menunjukkan, bahwa mendapatkan asupan protein nabati harian bisa mengurangi risiko kematian dini. Penelitin ini telah dipublikasikan secara online di JAMA Internal Medicine pada Senin (13/7/2020).

Dilansir dari Medical Xpress, penelitian ini menunjukkan setiap 3 persen dari asupan energi harian seseorang yang berasal dari protein nabati (bukan protein hewani) dapat mengurangi risiko kematian dini seseorang sebesar 10 persen.

Baca selengkapnya

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI