Penggunaan Remdesivir ini diberikan pada pasien COVID-19 dewasa yang memiliki saturasi oksigen kurang dari 94 persen, atau memerlukan tambahan oksigen, dukungan pernapasan, seperti dari ventilator.
3. Remdesivir Digunakan Banyak Negara

Ada banyak negara yang menggunakan Remdesivir ini untuk mengobati pasien COVID-19 termasuk Amerika Serikat. Di antaranya adalah Singapura, Taiwan, Korea Selatan, dan di beberapa negara Eropa.
European Medicines Agency (EMA) mengatakan, bahwa komite produk obat untuk penggunaan manusia (CHMP) telah merekomendasikan obat itu untuk mengobati COVID-19.
Obat ini diberikan pada orang lanjut usia dan remaja di atas 12 tahun dengan pneumonia yang membutuhkan bantuan oksigen.
4. Obat Remdesivir Generik Sama Amannya dengan yang Bermerek
Semua perusahaan besar, termasuk Food and Drug Administration AS dan Harvard Medical School, mengklaim bahwa obat Remdesivir yang generik sama aman dan efektifnya dengan obat-obatan yang bermerek. Bahan aktif yang digunakan pada obat generik memiliki kualitas, kekuatan, kemurnian, dan stabilitas yang serupa dengan yang digunakan untuk obat-obat yang bermerek.
Selain itu, obat generik juga tersedia dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan obat bermerek. Demikian pula, obat Remdesivir generik Hetero, yang disebut Covifor, diharapkan sama efektif dan amannya dengan obat-obat bermerek.
Penting untuk diperhatikan, bahwa Covifor ini berada di bawah otorisasi penggunaan terbatas di India. Ini berarti setiap pasien memerlukan resep dokter untuk mendapatkannya dan dokter harus mengambil persetujuan dari pasien sebelum memberikan mereka obat ini.
Baca Juga: Kalbe Farma Jual Obat untuk Pasien Corona Rp 3 Juta per Dosis
Nah itulah kumpulan fakta Remdesivir, obat virus corona yang disetujui BPOM.