Laki-Laki Ini Dididagnosis 'Sindrom Air Mata Buaya', Membuatnya Selalu Menangis Saat Makan

Sabtu, 05 Maret 2022 | 21:40 WIB
Laki-Laki Ini Dididagnosis 'Sindrom Air Mata Buaya', Membuatnya Selalu Menangis Saat Makan
Ilustrasi Menangis (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selama periode pemulihan, serabut saraf wajah menjadi salah arah. Saraf saliva yang seharusnya menginervasi kelenjar submandibular malah ke kelenjar lakrimal.

Kesalahan saraf ini menyebabkan rangsangan seperti baru dan rasa memicu kelenjar lakrimal untuk menghasilkan air mata, bukan air liur.

Gejala sindrom air mata buaya bervariasi dari pasien ke pasien. Pada kasus yang lebih ringan, umumnya ditangani dengan konseling dan pemantauan rutin.

Dalam kasus yang lebih parah, pengobatan suntikan toksin botulinum (botox) ke kelenjar lakrimal adalah yang paling disarankan.

Hal ini akan menghentikan transmisi sepanjang serabut saraf yang 'menyimpang'. Namun, efek suntikan tersebut bertahan sekitar enam bulan.

Intervensi bedah juga merupakan solusi. Ini adalah pilihan dalam kasus Zhang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI