Walau selamat, tubuhnya masih memiliki bekas luka besar di perut dan pinggulnya.
Sayangnya, NTL bukanlah satu-satunya korban.
Kepala Departemen Luka Bakar dan Bedah Plastik Ngo Duc Hiep dari Rumah Sakit Cho Ray, Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa bahan utama injeksi penghilanglemak tersebut adalah Phosphatidylcholine (PCC), yang dilarutkan dalam deterjen ionik Deoxycholate sodium.
Bila digunakan secara tepat, obat dapat menyelamatkan nyawa. Tetapi bila penggunaannya tidak tepat, justru akan berbahaya, dan zat ini tidak ada hubungannya dengan penurunan berat badan atau prosedur kosmetik apa pun.
"Obat ini hanya digunakan untuk mengobati emboli paru akibat lemak atau pasien yang menderita kelainan lipid darah," kata Hiep.
Beberapa perusahaan kosmetik telah memanfaatkan obat Lipostabil dan mengiklankan produk tersebut sebagai 'obat mujarab' untuk membantu mencairkan lemak tubuh.
Padahal, ketika disuntikkan ke dalam tubuh zat pelarut lemak akan sulit dikendalikan. Zat akan menyebar ke jaringan ikat, menyebabkan rasa sakit parah, nekrosis, dan dalam kondisi ekstrem, kematian.