Krisis Sunyi di Asia: Penyakit Pernapasan Kronis dan Beban Ganda yang Kian Menghimpit

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 06 Agustus 2025 | 14:15 WIB
Krisis Sunyi di Asia: Penyakit Pernapasan Kronis dan Beban Ganda yang Kian Menghimpit
Ilustrasi penyakit pernapasan kronis. (Freepik)

Bulan Desember 2024 lalu, AstraZeneca berkesempatan untuk ikut serta dalam forum kebijakan Lung Health for Life bersama dengan para pakar medis untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong aksi nyata bagi kesehatan pernapasan di Asia.

Dalam diskusi tersebut, AstraZeneca menyoroti beberapa tantangan umum dalam mewujudkan perawatan pasien yang optimal, antara lain: kurangnya diagnosis yang tepat, akses terhadap layanan berkualitas, dan dampak perubahan iklim.

Esra Erkomay, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, mengatakan bahwa penanganan CRD membutuhkan pendekatan kebijakan yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Penguatan riset dan data tentang dampak perubahan iklim serta polusi udara terhadap CRD dapat mendorong kolaborasi lintas sektor—antara bidang kesehatan, lingkungan, dan pembangunan.

Di sisi layanan, penting untuk meningkatkan literasi masyarakat, memperluas pelatihan tenaga medis, serta memastikan ketersediaan alat diagnosis seperti spirometri di fasilitas primer. Pengembangan sistem rujukan, penyediaan obat esensial di semua tingkat layanan, dan penerapan panduan klinis secara konsisten juga menjadi bagian penting dari solusi jangka panjang.

Sebagai bagian dari komitmennya dalam meningkatkan penanganan CRD, AstraZeneca terus memperkuat perannya di Indonesia melalui pendekatan yang menyeluruh.

AstraZeneca aktif menjadi mitra pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan dan tata laksana penanganan CRD yang mengacu pada pedoman global terkini dan direkomendasikan. Salah satu fokusnya adalah mendukung penerapan pedoman Global Initiative for Asthma (GINA) 2025, yang tidak lagi merekomendasikan penggunaan SABA tunggal dan menganjurkan terapi berbasis pelega antiinflamasi.

Di sisi lain, AstraZeneca juga fokus pada peningkatan kapasitas layanan, mulai dari edukasi tenaga kesehatan dan masyarakat, hingga perluasan akses terhadap terapi inovatif untuk pasien asma dan PPOK melalui kerja sama dengan jaringan distributor farmasi.

Dalam hal edukasi kepada masyarakat lebih luas, AstraZeneca menghadirkan platform digital nafaslega.id dan stopketergantungan.id sebagai sumber informasi terpercaya seputar asma, termasuk pentingnya penggunaan terapi inhalasi yang sesuai. Seluruh inisiatif ini menjadi wujud nyata komitmen AstraZeneca dalam membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh dan berdaya adaptif dalam menghadapi tantangan jangka panjang.

Menjawab tantangan penyakit pernapasan kronis tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan kesadaran kolektif dan komitmen jangka panjang dari seluruh pemangku kepentingan—pemerintah, penyedia layanan, pelaku industri, akademisi, hingga masyarakat—untuk bersama-sama membangun sistem kesehatan yang lebih kuat, adil, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Di Balik Naiknya Kasus Gagal Ginjal, BPJS Kesehatan Jadi Penyelamat Jutaan Jiwa Termasuk Disabilitas

Dengan langkah kolaboratif yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kualitas hidup masyarakat, di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk bebas bernapas, bebas beraktivitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI