Tahun Baru Imlek selalu disambut dengan suka cita oleh etnis Tionghoa. Dalam perayaan ini berbagai ritual dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan pengharapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Salah satunya adalah ritual menyajikan makanan dan buah-buahan manis baik untuk dikonsumsi sendiri maupun dipersembahkan bagi para Dewa. Misalnya saja kue keranjang, lapis legit, buah jeruk dan berbagai jenis makanan manis lainnya. Jenis makanan ini pun tampak memenuhi berbagai sudut Klenteng Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat, Kamis (19/2/2015).
"Kue dan buah-buahan manis sering kali dipersembahkan para pengunjung yang akan beribadah. Persembahan ini sebagai lambang syukur atas nikmat yang diberikan kepada kami," ungkap Awai, pengurus di Vihara Dharma Bakti.
Hal ini diamini salah seorang pengunjung, Reny Andrian (35), yang membawa beberapa makanan manis saat beribadah siang tadi. Ia percaya, persembahan kepada para Dewa maka akan diberikan rezeki yang berlimpah sepanjang tahun. Termasuk tahun kambing kayu ini.
"Kami percaya kalau memberi persembahan kepada dewa pasti kami akan dapat rejeki yang lebih banyak lagi," ungkap Reny.
Meningkatnya permintaan kue-kue manis ini saat Imlek pun juga membawa kebahagiaan tersendiri bagi para penjaja kue manis, kue keranjang contohnya. Berdasarkan pantauan suara.com hingga Kamis sore, penjaja kue keranjang di kawasan Petak Sembilan Glodok Jakarta Barat masih dikerubungi pengunjung usai berdoa di kelenteng Dharma Bakti.
Makna Kue Manis Dalam Perayaan Imlek
Kamis, 19 Februari 2015 | 17:28 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
13 Februari 2025 | 10:12 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 19:17 WIB
Lifestyle | 18:59 WIB
Lifestyle | 18:40 WIB
Lifestyle | 18:33 WIB
Lifestyle | 18:27 WIB
Lifestyle | 17:53 WIB
Lifestyle | 17:50 WIB
Lifestyle | 17:40 WIB