Honda Tempo Doeloe, Semakin 'Tua' Semakin Menarik
Sabtu, 11 April 2015 | 08:05 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Meski usianya sudah terbilang 'uzur', namun saat suara.com mendatangi stand HCD di gelaran event Indonesia Greaser Party 2015, Plaza Barat Senayan, deretan motor tua yang dipajang justru jauh dari kata 'tua'.
Motor-motor tersebut terlihat masih bagus, mengkilat, berwarna-warni dengan segala aksesorisnya yang membuat motor-motor ini semakin menarik.
Berawal dari kecintaan para anggotanya dengan motor Honda tua, HDC pun terbentuk. Namun menurut Agung Rinaldy alias Gembulz, Wakil Ketua HDC, saat awal pembentukannya, HDC masih merupakan singkatan dari kata Honda Doeloe Cilandak.
Kata Cilandak digunakan, karena pada saat itu sebagian besar penggemar sepeda motor Honda tua tersebut tinggal di sekitar daerah Cilandak dan mereka menjadi Pasar Mede, Fatmawati, Jakarta Selatan menjadi tempat berkumpul.
"Dari Pasar Mede, kita pun akhirnya berpindah tempat untuk kumpul-kumpul para anggota HDC ke Jalan H. Nawi Fatmawati Jakarta Selatan," cerita Gembulz.
Seiring berjalannya waktu, penggemar sepeda motor Honda tua yang bergabung di HDC semakin banyak. Bahkan, para penggemar sepeda motor Honda tua tersebut juga bukan hanya berasal dari Cilandak, namun dari berbagai daerah lainnya.
Mengingat jumlah penggemar sepeda motor Honda tua semakin banyak dan datang dari berbagai daerah maka singkatan HDC berubah menjadi Honda Doeloe Club dan secara resmi dibentuk pada tahun 2001.
Setelah memiliki anggota aktif yang kini mencapai 200 orang, kini HDC pun memilih kawasan Bulungan Jakarta Selatan untuk tempat mereka melakukan kopi darat.
"Sekarang kita punya dua domisili. Satu bendera HDC, tapi punya dua tempat ngumpul. Di bulungan sama di Bintaro Sektor 9, tepatnya di depan Pasar Modern Bintaro, Tangerang," tambahnya.
Kegiatan utama para anggota komunitas HDC sendiri ialah berkumpul di setiap seminggu sekali, baik di Bulungan atau Bintaro. Serta dua minggu sekali kumpul keseluruhan, baik mereka yang berdomisili di Bulungan maupun di Bintaro.
Kopi darat ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti berdiskusi tentang perkembangan club, kemajuan motor masing-masing, hingga berbagi informasi mengenai sparepart motor yang memang cukup sulit untuk mendapatkannya.
Selain itu, HDC pun sering mengadakan touring ke berbagai kota di Indonesia, salah satunya adalah titik 0 km Aceh, Sabang. Kegiatan positif pun kerap dilakukan oleh komunitas ini, di mana saat bulan puasa tiba, mereka pun menyempatkan diri untuk melakukan santunan ke yayasan atau anak yatim yang membutuhkan.
Tak sekedar menjalankan hobi, namun HDC dibentuk agar bisa terus melestarikan motor tua, khususnya Honda yang semakin terbuang dan sedikit jumlahnya.
"Kita ingin mengajak teman-teman yang lain, kalau mereka kesulitan mau ngebangun motor tua jenis Honda, kita mungkin bisa bantu. Itu juga tujuan kita ikut event Indonesia Greaser Party 2015 ini," ucap Gembulz lebih lanjut.
Tak hanya itu, HDC juga sering menyebarkan pesan positif ketika berkendara dengan cara yang unik melalui poster-poster yang memiliki kata-kata 'nyeleneh' seperti, "pilih helm apa benjol?" untuk ajakan menggunakan helm.
"Kita di sini mau ngajak semua orang yang datang supaya aman berkendara. Meski kita naik motor tua, kita tetap harus patuh pakai jaket, helm, sepatu, kacamata dan slayer biar aman," imbuhnya.
Untuk bisa bergabung di HDC, syaratnya cukup mudah, yakni harus memiliki sepeda motor Honda tua yang usianya di bawah tahun 1980-an dan bisa mulai ikut bergabung dengan datang ke kedua tempat berkumpulnya HDC.
REKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 10:13 WIB
Lifestyle | 09:22 WIB
Lifestyle | 08:38 WIB
Lifestyle | 08:38 WIB
Lifestyle | 08:33 WIB
Lifestyle | 08:09 WIB
Lifestyle | 08:04 WIB
Lifestyle | 07:24 WIB
Lifestyle | 23:03 WIB
Lifestyle | 20:41 WIB