Omzet Festival Batu Akik Bojonegoro Rp500 Juta per Hari

Angelina Donna Suara.Com
Minggu, 12 April 2015 | 07:47 WIB
Omzet Festival Batu Akik Bojonegoro Rp500 Juta per Hari
Pedagang batu akik di Jatinegara, Jakarta Timur. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Panitia Festival Watu Aji Nusantara di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan omzet penjualan batu akik dan bahan mentah batu akik pada 31 peserta dari berbagai daerah di Tanah Air, hampir mencapai Rp500 juta/hari.

"Kami tidak memiliki data pasti, tapi pendataan yang kami lakukan kepada peserta rata-rata omzetnya sehari sekitar Rp15 juta/peserta, sehingga seluruh peserta bisa mencapai hampir Rp500 juta/hari," kata Ketua Panitia Festival Watu Aji Nusantara di Bojonegoro Wahyu Subakdiono, di Bojonegoro, Minggu (12/4/2915).

Menurut dia, panitia tidak bisa melakukan pendataan secara pasti, karena transaksi penjualan batu akik dan bahan batu akik dilakukan secara langsung antara penjual dan pembeli.

"Yang jelas semua peserta yang mengikuti festival watu aji, mampu menjual batu akik, batu akik yang dilengkapi cincin dan bahan batu akik," katanya.

Senada dengan itu, seorang panitia lainnya Donny menjelaskan panitia seharusnya ikut menangani transaksi jual beli batu akik, batu akik yang dilengkapi cincin dan bahan batu akik, agar bisa mengetahui omzet secara pasti.

Caranya, lanjut dia, pengambilan barang yang dibeli pengunjung untuk pengambilannya di panitia yang sudah dilengkapi dengan nota harga penjualannya.

"Dari data itu panitia bisa menghitung omzet secara keseluruhan," ucapnya.

Sementara itu, peserta Festival Watu Aji Nusantara di Bojonegoro asal Kalimantan, Nasution, menyatakan tingkat penjualan batu akik, batu akik yang sudah dilengkapi cincin lebih bagus dibandingkan dalam pameran serupa di Cepu, Jawa Tengah.

Didampingi peserta lain, Nadya, Nasution enggan menyebutkan berapa jumlah rata-rata penjualan barang dagangannya dalam festival watu aji di Bojonegoro.

"Penjualan di Bojonegoro, sangat bagus. Kalau di Cepu, Jawa Tengah, saya mampu menjual sekitar 200 batu akik/hari," jelas dia.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Amir Syahid, tidak menduga sambutan masyarakat dalam acara Festival Watu Aji di daerahnya sangat bagus.

"Terlepas dari omzet jumlah pengunjung yang datang ke festival jauh lebih banyak dibandingkan dengan pelaksanaan serupa di berbagai daerah di Tanah Air, seperti di Pati, Solo, Jawa Tengah," paparnya.

Festival "Watu Aji" Nusantara yang digelar pertama kalinya di daerah setempat, yang dimulai sejak 9 April dan berakhir 12 April, diikuti 31 peserta dari berbagai daerah di Tanah Air. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI