Suara.com - Nasib malang menimpa seorang perempuan muda di Provinsi Santa Fe, Argentina. Ia dikubur hidup-hidup oleh pacarnya sendiri di kebun belakang rumah. Perempuan malang itu pun akhirnya meninggal dunia.
Bahkan dari hasil visum, sebelum dikubur, Chiara Paez, nama perempuan muda tersebut, dipukul dan sempat diminta mengonsumsi obat-obatan untuk menggugurkan janin yang ada di rahimnya. Chiara diketahui sedang hamil delapan minggu.
Jenazah perempuan malang ini ditemukan polisi setelah tiga hari setelah dirinya dilaporkan hilang oleh keluarga.
Chiara dan pacarnya, Manuel Mansilla berpacaran sejak dua bulan lalu. Bahkan, Manuel berpura-pura ikut sibuk mencari pacarnya yang hilang itu bersama polisi dan keluarga, sebelum akhirnya mengakui pembunuhan itu.
Atas insiden ini, Manuel dikenai tuduhan pembunuhan dan pemaksaan aborsi. Tak hanya dirinya, sang ibu dan ayah tiri Manuel juga dikenakan tuduhan pemaksaan aborsi.
Pembunuhan sadis ini menyebabkan masyarakat Argentina protes keras. Lebih dari 200.000 demonstran melakukan protes di Palace of the Argentine National Conggres di Buenos Aires. Di samping itu, protes yang sama juga terjadi di lebih dari 100 kota di pelosok Argentina. Mereka menuntut dihentikannya kekerasan terhadap perempuan. (Mirror)