Suara.com - Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, terlihat penuh sesak, Selasa (13/9/2016) malam. Gedung berkapasitas 1.000 tempat duduk itu dipenuhi masyarakat Bitung dan Manado, Sulawesi Utara (Sulut), yang ada di Jakarta, dalam peluncuran Festival Pesona Selat Lembeh 2016.
”Saya terkejut. Ini launching paling penuh, paling heboh, dan paling antusias. Terima kasih untuk kehadiran semua,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya yang langsung disambut tepuk tangan meriah seisi gedung.
Kemeriahannya mengalahkan peluncuran festival serupa yang mengangkat Bunaken-Manado, Sangihe, Nias, Belitung, Semarang, Solo, Lombok, Bintan, Sumbar, Banyuwangi, dan kota-kota lainnya. Menpar bersama Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wali Kota Bitung, Maximiliaan Jonas Lomban, meluncurkan perhelatan yang akan dilaksanakan pada 6-10 Oktober mendatang.
Maximiliaan, dalam sambutannya, mengatakan, even ini merupakan upaya untuk mempromosikan Kota Bitung sebagai international hub seaport (pelabuhan penghubung) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, yang memiliki potensi strategis sebagai kawasan industri dan perdagangan, kota pelabuhan internasional, kota perikanan, kota pariwisata dunia, dan kota konservasi alam.
"Sekaligus mendukung program Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dalam mewujudkan target tahun ini, 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) di Tanah Air. Kami memiliki semua. Selat Lembeh memiliki 95 titik selam, ekowisata mangrove, Taman Nasional Tangkoko, lokasi-lokasi pembuatan “cap tikus” yang sangat khas, 233 spesies burung, dan Tarsius. Kami semua punya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Maximiliaan, Lembeh juga memiliki pesona destinasi bersejarah, seperti Monumen Trikora, kapal karam, dan saat festival nanti akan ada parade kapal layar.
”Lembeh ibarat putri cantik yang sedang tidur. Saatnya kita bangunkan dengan festival ini,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, Lembeh memiliki 5 pilar pariwisata, yaitu pesona bahari, pesona fauna, pesona industri, pesona budaya, dan pesona Sejarah.
”Kami sangat berterimakasih kepada Lion Air, yang membuka penerbangan, sehingga dalam sebulan ada lebih dari 20 ribu wisatawan datang ke wilayah kami,” ujarnya.
Sementara itu, Olly menambahkan, pesona Selat Lembeh diperkirakan bisa membawa Bitung mendunia. Sulut membangun Indonesia melalui sektor pariwisata. Ia berharap, 1 juta kunjungan ke Sulut bisa tercapai tahun ini.
”Setelah dibuka penerbangan langsung, maka Bitung akan menjadi penghubung pertama di timur, seperti Luwuk, Morotai, Raja Ampat, dan Wakatobi, karena jarak tempuh dari Cina, Hong Kong, Jepang, dan Korea sangat dekat. Hal ini juga berlaku di Pelabuhan Bitung,” ujar Olly.
Dalam sambutannya, Menpar mengatakan, satu-satunya provinsi yang dipuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan ke Cina adalah Sulut. Presiden menyebut, jumlah kunjungan turis Cina ke Manado naik 1.000 persen.
”Banyak wisatawan yang masuk. Pada 2015, angkanya tidak sampai 20 ribu wisman. Pada 2016, ditargetkan 30 ribu sebulan, sehingga setahun akan mencapai 100 ribu kunjungan. Bila satu orang menghabiskan US$ 1.200, berarti jika 100 orang akan bernilai US$ 120 ribu. Jumlah ini pasti mendongkrak perekonomian kita,” kata menpar.
Ia menambahkan, target berikutnya adalah 30 ribu-100 ribu wisman, dan dari 100 ribu orang menjadi 1 juta wisman pada 2019.
”Sulut harus tembus 1 juta (kunjungan). Syaratnya, atraksi harus kelas dunia. Nasional branding untuk bahari Bunaken dan Lembeh juga harus muncul,” ujar Arief, yang langsung disambut tepuk tangan.