Kemenpar menggunakan searching engine atau look milik perusahaan layanan web yang berpusat di Beijing ini, sementara book dan pay company-nya menggunakan layanan Ctrip. Dua kekuatan raksasa ini dirangkul menjadi satu dan keduanya merupakan perusahaan terbesar di Cina.
Baidu, atau yang biasa disebut “Google”-nya Cina itu sanggup menghadirkan banyak program untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia, mulai dari branding, advertising hingga selling.
“Go digital menjadi tuntutan dalam merebut pasar global, terutama wisman Cina. Gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, memperbandingkan antar produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi telah mereka lakukan secara digital,” papar Pitana.
Faktor lain yang juga berperan adalah keberanian mendorong penerbangan langsung dari kota-kota sumber wisman di Cina ke destinasi unggulan di Indonesia. Saat ini banyak charter flight dari Cina ke Indonesia.
Manado misalnya. Manado kini seperti tak pernah henti menerima kunjungan wisman asal Cina. Bila semula hanya ada satu penerbangan Silk Air per hari dari Singapura ke Manado, sekarang sudah ada Lion Air, Sriwijaya Air, dan Citilink, dengan rute Cina-Manado. Kemudahan akses ini mampu mengantar 10 ribu turis dari enam kota di Cina ke Manado dalam sebulan.