Lewat Arisan, Ini Sederet Kisah Inspiratif Kartini Masa Kini

Rabu, 24 April 2019 | 13:30 WIB
Lewat Arisan, Ini Sederet Kisah Inspiratif Kartini Masa Kini
Kisah inspiratif Kartini masa kini dalam Arisan Mapan. (Foto: Dok Arisan Mapan)

Passion Tatik untuk belajar dan berbagi ilmu ternyata tidak hanya membuatnya sukses sebagai Guru Biologi. Ia juga merangkap sebagai Pengajar Prakarya dan Kewirausahaan di salah satu SMA negeri di Solo selama 18 tahun. Semangatnya berbagi ilmu tersebut ditularkan kepada murid-muridnya untuk terus berjuang dan menciptakan peluang baru bagi lingkungan sekitar.

“Saya percaya ilmu adalah jendela untuk melihat dunia yang lebih luas. Walaupun bukan di kota besar, tapi saya nggak mau semangat murid-murid dalam belajar menjadi surut. Sering saya bilang, kalian semua nanti harus mandiri, akan lebih baik lagi kalau kalian yang menciptakan lapangan kerja untuk orang lain nantinya. Tidak bermaksud untuk tinggi hati, saya juga cerita gimana sampai di usia saat ini saya masih bisa bantu orang lain mewujudkan impian lewat Arisan Mapan, ternyata banyak yang tertarik juga,” ungkapnya merinci.

Dengan sangat antusias, Tatik menceritakan pengalamannya mengajak lebih dari 300 anggota bergabung dengan Arisan Mapan. “Pengalaman mengajar kewirausahaan buat saya sadar dengan yang namanya kemandirian, apalagi kita sebagai perempuan ya harus bisa mandiri, jangan bergantung pada orang lain. Saya ingin perempuan lain di sekitar saya juga bisa mandiri. Lalu, dengan adanya teknologi ya kenapa tidak untuk kita manfaatkan. Alhamdulillah, dengan bekal keyakinan banyak yang terinspirasi untuk jadi Ketua Arisan dan mewujudkan impian keluarganya,” cerita Tatik.

Ibu Bonita, Buktikan Kursi Roda Bukan Halangan untuk Berusaha

Berjuang memang tidak pernah menjadi hal yang mudah untuk dijalankan. Begitupun bagi Bonita, sejak didiagnosa memiliki kelainan tulang belakang, ia sadar bahwa dirinya harus berusaha lebih dibandingkan dengan orang-orang lainnya di luar sana.

Berbekal keterampilan merias wajah, Ibu Bonita mulai menyisihkan penghasilannya untuk terus meningkatkan keterampilan. “Pertama kenal Arisan Mapan saya tertarik dengan Program SiTaTa (Sisih, Tabung, dan Tambah) karena sangat berguna untuk bantu mengatur penghasilan saya yang tidak pasti per bulannya, dan terbukti dengan menerapkan ilmu SiTaTa, awalnya saya bisa membeli beauty case untuk mendukung kerjaan saya,” cerita ibu satu anak asal Bandung ini.

Bonita melanjutkan, “Karena saya anggap cukup mudah dan menguntungkan, saya terus nabung, dan siapa sangka pelan-pelan saya bisa belikan anak handphone juga lewat Arisan Mapan, nabung sekarang bukan jadi hal yang susah buat saya dan keluarga, walaupun dengan jumlah yang nggak banyak.”

“Karena sedikit demi sedikit kebutuhan bisa terpenuhi, saya bisa fokus untuk hal lain. Saya ingin jadi instruktur tata rias dan ingin buka kursus rias sendiri. Saya ingin ajak dan buktiin ke orang-orang juga kalau perempuan bisa melakukan apa saja asal mau ambil peluang di depan mata seperti halnya kami komunitas Penata Rias. Jangan takut dan malu untuk melakukan hal yang positif untuk diri sendiri dan lingkungan,” kata Bonita.

Cerita-cerita di atas meyakinkan kita bahwa semua perempuan memiliki kemampuan yang sama dan bisa melakukan banyak hal asal mau belajar, berjuang, dan tekun menjalankannya. Itulah sederet kisah inspiratif Kartini masa kini yang patut diteladani.

Baca Juga: Hari Kartini, Legislator Tekankan Peran Perempuan di Era Dunia Digital

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI