Suara.com - Aktor Hollywood Leonardo DiCaprio dikenal sebagai sosok yang punya kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Hal ini tampak dari akun Instagramnya, yang kerap menyoroti masalah sampah, polusi, hingga satwa liar.
Baru-baru ini, Leonardo DiCaprio pun kembali menjadi pembicaraan di kalangan warganet Indonesia.
Pasalnya, aktor berusia 44 tahun tersebut menyoroti masalah yang ada di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang, Jakarta.
"Foto oleh Adam Dean. Pemulung mengumpulkan plastik di Bantar Gebang, Jakarta, Indonesia. Diduga sebagai tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Januari 2019," tulis Leonardo DiCaprio.
Unggahan itu pun lekas memancing beragam komentar dari warganet Indonesia. Banyak yang turut merasa miris dengan realita masalah sampah di Indonesia.
Meski begitu, ini bukan pertama kalinya Leonardo DiCaprio menyoroti masalah lingkungan di Indonesia. Dirangkum dari akun Instagram resminya, inilah kumpulan lokasi yang pernah disoroti aktor Hollywood tersebut.
1. Desa Cikiwul, Bantar Gebang

Pada bulan Maret silam, Leonardo DiCaprio pernah membicarakan masalah yang ada di Desa Cikiwul. Beberapa penduduk desa tersebut menangkap ikan di air yang sudah terkontaminasi sampah dari Bantar Gebang.
"Indonesia ada di peringkat kedua sebagai penghasil sampah plastik terbesar di dunia setelah China, dengan jumlah sampah plastik 187,2 ton per tahunnya, sementara 1 juta ton mencemari lautan," ungkapnya.
Baca Juga: Miris, Leonardo DiCaprio Soroti Lautan Sampah Bantargebang
2. Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

Salah satu masalah yang disoroti Leonardo DiCaprio adalah menurunnya populasi orangutan Kalimantan.
"Penebangan liar dan perburuan telah mengurangi jumlah populasi orangutan Kalimantan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Indonesia."
3. Pulau Komodo

Bukan rahasia lagi jika aktivitas pariwisata di Pulau Komodo disebut-sebut akan mengancam lingkungan dan habitat tempat tinggal komodo. Hal ini juga turut disoroti Leonardo DiCaprio dalam unggahannya bulan Agustus silam.
"Sementara pariwisata di Pulau Komodo menghasilkan banyak uang untuk salah satu daerah termiskin di Indonesia, aktivitas ini juga menghasilkan banyak sampah, gangguan oleh manusia, dan penyelundupan ilegal komodo," bebernya.