Pemerintah terus edukasi pola hidup dan sehat di Pasar ekstrem Tomohon
Direktur Perusahaan Daerah Pasar Tomohon, Noldy H Montolalu mengatakan berita mengenai virus corona yang disebut-sebut ditularkan oleh ular dan kelelawar di pasar seafood di kota Wuhan, provinsi Hubei, China, menurunkan tingkat penjualan daging kelelawar dan ular di pasar Tomohon sebanyak 50 persen sejak Januari 2020.

Sebagai langkah pencegahan pemerintah melalui instansi dinas kesehatan Tomohon terus mengedukasi para pedagang di pasar ekstrem untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar mengolah daging ular dan kelelawar dengan baik. Sejauh ini hasil pemeriksaan terhadap sampel darah kelelawar yang dijual di pasar ekstrem Tomohon menunjukkan negatif virus corona.
“Satu hal yang menggembirakan, pada awal Februari Dinas Peternakan Provinsi dan Kota mengambil sampel darah kelelawar yang dijual di Tomohon untukdiperiksa di Sulawesi Selatan, di Maros. Hasilnya negatif. Baru kemarin (9/3), kami dapat informasi, hasilnya negatif, tidak mengandung virus corona,” jelas Noldy.
Dia menambahkan dalam lima tahun terakhir, 90 persen ular dan kelelawar yang dijual di pasar ekstrem Tomohon itu berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, sehingga kini pemerintah setempat juga telah memperketat pengawasan di perbatasan untuk memastikan hewan-hewan yang dibawa ke wilayah itu tidak membawa penyakit yang membahayakan kesehatan. [VOA Indonesia]