Peneliti Unsoed Rancang Sarana Cuci Tangan Hemat Air

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 07 Juli 2020 | 12:20 WIB
Peneliti Unsoed Rancang Sarana Cuci Tangan Hemat Air
Ilustrasi cuci tangan. (shutterstock)

Suara.com - Cuci tangan teratur disarankan untuk mencegah penularan virus corona. Dan cuci tangan yang baik bukan sekadar gosok dan bilas, tapi harus dibersihkan dengan seksama hingga ke sela-sela jari dan kuku, dan menggosoknya selama setidaknya 20 detik. Boros air? Bisa jadi.

Tapi, peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan beberapa perguruan tinggi baru-baru ini tengah merancang sarana cuci tangan hemat air berbasis energi terbarukan.

"Kami dengan tim dari UNU Purwokerto dan IPB sedang menginisiasi sistem pencuci tangan resirkulasi sehingga kebutuhan air untuk cuci tangan bisa sangat minimal namun tetap memenuhi syarat kesehatan," kata Ropiudin, peneliti di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), di Purwokerto, Selasa (7/7/2020), seperti dikutip dari Antara.

"Titik kritisnya adalah uji air yang telah digunakan kita manfaatkan kembali. Kelebihan hasil teknologi yang nanti dihasilkan adalah praktis dan efisien sehingga tidak perlu isi ulang untuk beberapa kali penggunaan," katanya.

Peneliti senior di Laboratorium Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan Unsoed itu mengatakan, sarana cuci tangan hemat air dirancang portabel, mudah dipindahkan.

"Dan tentunya berbasis energi yang ada di sekitar lokasi," katanya.

Pengembangan sarana cuci tangan hemat air yang bisa digunakan di dalam atau luar ruangan tersebut, menurut dia, ditargetkan tuntas dalam tiga hingga empat bulan ke depan.

"Target awalnya alat tersebut akan kami tempatkan di sekitar wilayah Kabupaten Banyumas atau yang dekat dengan lokasi riset," katanya.

Tim peneliti berharap sarana cuci tangan tersebut bisa meningkatkan kesadaran warga untuk rutin mencuci tangan guna mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: Hasil Studi: Ternyata Begini Cara Tepat Pakai Hand Sanitizer

Selain untuk mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19, menurut Ropiudin, pengembangan sarana cuci tangan hemat air tersebut ditujukan untuk mendukung pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Target riset ini diharapkan mendukung beberapa target SDGs seperti kesehatan dan kesejahteraan, akses air bersih dan sanitasi, energi bersih dan terjangkau, serta infrastruktur, industri dan inovasi," katanya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI