Kemudian, mereka harus mentraktir karyawan terbaik setiap bulannya dengan menggunakan uang mereka sendiri.
Akibat aturan aneh ini, seorang karyawan bahkan mengaku sudah kehilangan ratusan dolar Singapura dalam satu bulan pertama bekerja. Akhirnya, karyawan ini keluar setelah 5 bulan saja.

Di sisi lain, ada pula karyawan yang memaksakan dirinya untuk berdiet demi menghindari denda di tempat kerja.
"Aku sering merasa stres dan menangis," tambahnya soal pekerjaan di butik Southaven.
Menanggapi kabar ini, juru bicara untuk Southaven menyatakan bahwa perusahaan mereka tidak pernah membuat aturan semacam itu.
Sebaliknya, Southaven mengaku bahwa semua aturan dan hukuman merupakan inisiatif karyawan agar tetap disiplin serta memotivasi satu sama lain.
Perusahaan fashion Southaven sendiri sudah beroperasi di Singapura sejak tahun 1997 dan memiliki 5 outlet.
Di sisi lain, Menteri Ketenagakerjaan Singapura belum memberikan komentar mengenai aturan serta hukuman denda di Southaven.
Baca Juga: Kembali ke Kantor, Karyawan di Dubai Pakai Gelang Berwarna