Sering Nonton Video Porno Bisa Kurangi Kepuasan Seksual, Benarkah?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 07 September 2020 | 21:50 WIB
Sering Nonton Video Porno Bisa Kurangi Kepuasan Seksual, Benarkah?
ilustrasi video porno.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini ada anggapan bahwa terlalu sering menonton pornografi akan membuat kurangnya rasa puas saat berhubungan intim.

Anggapan itu juga seolah semakin meneguhkan dampak buruk dari video porno. Tapi benarkah?

Dilansir dari Times of India, penggunaan pornografi tidak memengaruhi penilaian diri sendiri atau orang lain, kata penelitian baru. Temuan penelitian ini dipublikasikan di Sexual and Relationship Therapy.

Penggunaan materi online seksual eksplisit (oSEM) telah meningkat yang juga menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana hal itu memengaruhi kesejahteraan mental.

Meskipun minat meningkat, kesimpulan ilmiah masih tetap tidak konsisten. Ada beberapa penelitian yang melaporkan hubungan antara penggunaan oSEM dengan hasil negatif seperti berkurangnya kepuasan seksual, peningkatan sikap seksis, dan penurunan kepuasan tubuh.

Ilustrasi berhubungan seks (Shutterstock)
Ilustrasi berhubungan seks (Shutterstock)

Penelitian lain menunjukkan hasil positif seperti peningkatan kepuasan seksual. Penulis studi Ruth Charig dan timnya ingin mengeksplorasi topik melalui lensa Differensial Kerentanan terhadap Model Efek Media (DSMM).

Mereka ingin melakukan ini untuk memperjelas hubungan antara hasil kesehatan mental dan penggunaan oSEM.

Para peneliti mengatakan, "Salah satu proposisi sentral dari DSMM adalah gagasan tentang efek media yang tidak langsung: yaitu, bahwa respons individu (seperti penilaian kognitif media) memediasi hubungan antara eksposur media dan efek."

Fluktuasi yang dapat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap media adalah persepsi realisme. Dalam hal ini, gambaran perilaku seksual yang realistis tergantung sejauh mana seseorang mempercayai oSEM.

Baca Juga: Mengenal Sexual Anxiety, Kondisi yang Bikin Tidak Nyaman Berhubungan Seks

Inilah sebabnya mengapa penulis melanjutkan untuk memeriksa realisme yang dipersepsikan sebagai mediator potensial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI