Berkat prosedur dan peraturan yang ketat dalam setiap produksi telur di Jepang, kemungkinan tertular salmonella dari memakan telur mentah hampir tidak ada.
2. Sanitasi peternakan ayam yang ketat
Peraturan sanitasi untuk peternakan ayam Jepang lebih ketat daripada di banyak negara lain. Peternak ayam di Jepang memakai lebih banyak alat pelindung saat memasuki kandang, dan tindakan pencegahan ekstra diambil untuk mencegah ayam bersentuhan dengan sumber penularan seperti burung liar, serangga, dan hewan lainnya.
Ini mengarah pada kemungkinan yang jauh lebih rendah bahwa ayam itu sendiri terinfeksi salmonella dan oleh karena itu mengurangi risiko penularan ke telur.
3. Melalui pengujian secara menyeluruh
Selain itu, setelah telur dikumpulkan, mereka diuji secara menyeluruh. Setiap telur akan dijalankan melalui mesin yang bisa mencuci, mensterilkan, dan memeriksa potensi masalah seperti retakan, kotoran, atau bercak darah.
Mesin tersebut bahkan bisa memindai telur untuk mencari jejak bakteri, dan telur dengan ketidaksempurnaan akan dibuang.
4. Setelah lolos pengujian, baru akan dikirim ke toko
Telur tersebut kemudian segera dikirim ke toko-toko, sehingga akan dikonsumsi saat masih sangat segar. Di Jepang, telur diperlakukan seolah-olah akan dikonsumsi mentah, sehingga tanggal kedaluwarsa biasanya ditetapkan hanya 2 minggu setelah diproses. Ini jauh lebih pendek daripada banyak negara lain.
Baca Juga: Kisah Seniman Bonsai, Dulu Dicaci Kini Dikenal Dunia
Nah, informasi yang sama juga dijelaskan oleh akun TikTok @cdcyf melalui video yang viral dan diunggah ulang di Twitter oleh akun @rakyatjelataTV.