Salah satu akibat dari kekurangan gizi zinc adalah kekerdilan (stunting) pada anak-anak. Berdasarkan Hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi balita stunting berada di angka 27,67 persen.
“Upaya untuk memenuhi kandungan gizi pada beras dapat dilakukan dengan fortifikasi atau biofortifikasi (perakitan varietas kaya Zn), dan pendekatan pemuliaan yang mengacu pada kebutuhan masyarakat akan kandungan nutrisi dari beras ini diyakini merupakan pendekatan yang paling feasible, sustainable, dan ekonomis untuk mengatasi masalah kekurangan gizi,” tutupnya.